Judul Buku :
Satanic Finance
Penulis : A.
Riawan Amin
Penerbit : Zaytuna
Tebal : 124 halaman
Siapa sangka, krisis ekonomi yang
melanda berbagai negara bukan kebetulan semata saja terjadi. Melainkan sengaja
didesain oleh mereka (setan) dan manusia-manusia yang menjadi agen binaannya . Didalam
buku ini akan dikupas secara rinci tentang bagaimana mereka (setan) dengan
sistem kapitalisnya yang merusak kestabilan ekonomi.
Menurut penulis buku ini , kesenjangan ekonomi semakin melebar ketika krisis ekonomi datang bertubi-tubi. Bencana ekonomi seolah-olah sudah menjadi kemestian. Setiap tahun barang dan jasa seperti berkejaran. Sementara kemampuan daya beli sulit mengimbangi. Tolong-menolong semakin susah digantikan oleh kompetisi dan manipulasi. Kerjasama palsu didengungkan demi untuk menyelamatkan kepentingan yang bersifat sementara. Apa yang dikira solusi ternyata hanyalah jebakan semata.
Bab pertama, di era baru ekonomi dan
keuangan dunia yang ditandai oleh kemapanan sistem ekonomi dimana bahaya
penerapan The Three Pillars of Evil yakni fiat money (mata uang kertas),
fractional reserve requirement (persyaratan cadangan wajib) and interest
(bunga) dapat mengancam kestabilan ekonomi dunia jangka panjang. Dimulai dari ilustrasi kisah
Sukus dan Tukus dimana suku mereka terdahulu sangatlah hidup bahagia dan
sejahtera. Namun setelah kedatangan tamu istimewa (kolega setan), hidup mereka
berubah seketika. Kemiskinan tiba-tiba seperti menjadi endemik yang terus
menyebar cepat, kejahatan ada dimana-mana serta budaya lokal pun lambat laun
punah. Tiga kombinasi jurus inilah sudah terbukti ampuh meluluh-lantahkan kedua
suku ini.
Fiat money yang mana diciptakan
tanpa didukung dengan logam mulia seperti emas secuil pun, kenapa ? karena
memang tidak ada sekeping pun emas yang sengaja dicadangkan untuk mendukungnya. Uang ketas yang tidak ada backup logam mulia
dimana otoritas moneter di negara mana pun mudah tergoda untuk mencetak uang
tanpa batas. Ketika penciptaan uang yang melebihi inilah akan mengakibatkan
inflasi, dimana melebihi jumlah barang dan jasa yang di produksi. Apa bahaya
dari eksisnya uang kertas ini ? seperti ilustrasi Sukus dan Tukus dapat dilihat
dari kemiskinan, kejahatan serta budaya yang lambat laun punah dan bahkan dapat
merusak jiwa kita sebagai manusia yang semula ramah-tamah dan penolong, bisa
berubah garang layaknya penjahat, kehilangan malu dan asosial layaknya orang
egois.
Fractional reserve requirement
adalah istilah cadangan (reserve), dimana koin emas yang harus disediakan untuk
memenuhi permintaan para deposan yang hendak menukarkan uang kertasnya dengan
koin emas yang mereka simpan. Dengan kata lain bank yang beroprasi harus
menyediakan atau menyimpan sebagaian dana kecil yang disetor deposan sebagai
cadangan.
Interest, adalah biaya charge yang
dikenakan bank untuk pinjaman atau kredit yang diberikan kepada nasabahnya. Bunga
menjadi bagian dari sistem moneter saat ini, meskipun jelas dinyatakan haram
dalam kitab suci namun negara-negara dengan mayoritas muslim masih saja mempraktikannya. Ada
tiga konsekuensi utama dengan berlakunya bunga yang pertama, bunga akan terus
menuntut tercapainya pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, meskipun kondisi
ekonomi aktual sudah mencapai titik jenuh atau konstan. Kedua, bunga mendorong
persaingan diantara para pemain dalam sebuah ekonomi. Dan ketiga, bunga
cenderung memposisiskan kesejahteraan pada segelincir minoritas dengan memajaki
kaum mayoritas.
Bab
kedua ini menjelaskan
dengan jelas mengenai hutang. Dimana hutang dapat membuat mereka
diantaranya saling curiga dan bahkan bermusuhan. Yang paling menakutkan adalah
saling melepas tali silaturahmi dan ujungnya saling membunuh. Setiap
individu berhutang untuk memenuhi kebutuhan konsumtifnya dan bahkan hanya untuk
memenuhi gengsinya saja. Ketika ini terjadi, orang-orang tidak bisa
mengontrol keuangan dengan baik dan tidak bisa membedakan mana yang mendesak
dari yang penting. Perilaku ini semakin parah dengan adanya credit card.
Credit card ini berfungsi seperti fiat money, dimana setiap
transaksi credit card ini adalah utang. Akibatnya, ia juga menambah dan menggandakan
uang beredar. Lebih parahnya lagi keharusan membayar bunga bagi yang jatuh
tempo dan membayar denda karena terlambat membayar. Hutang tidak hanya terjadi
pada individu saja tapi terjadi bahkan pada sebuah negara. Hampir setiap negara
memiliki tujuan untuk membangun masyarakatnya. Namun hasrat yang menggebu ini
tidak di imbangi dengan kemampuan yang sepadan. Akibatnya munculah hutang yang
mengakibatkan perbudakan.
Bab
ketiga menjelaskan tentang The Green Evil. Apa
The Green Evil itu ? The Green Evil adalah julukan untuk uang Dolar. Dimana
dolar digambarkan seperti cek kosong yang tidak memiliki dana alias kosong.
Apalagi dollar tidak hanya digunakan didalam negeri saja, bahkan menjadi
cadangan devisa utama bagi negara-negara dunia. Di Ilustrasi sebagai kolega
setan yang menerbitkan dolar adalah orang tepandang, ia bukan hanya dihormati
tapi juga dianggap sebagai orang yang kaya raya. Bila ia menghendaki sesuatu,
cukup baginya menulis cek. Sehingga para penerima cek tidak sedikit pun
meragukan ceknya. Bagi penerima cek tidak merasa perlu dipersoalkan cek
itu dan bahkan menjadikan cek itu sebagai alat pembayaran yang bisa
dipindah-pindahkan. Ilustrasi ini menggambarkan bagaimana dolar yang tak
ubahnya cek kosong meluas pengaruhnya menjadi alat transaksi global. Pasti anda
bertanya-tanya bagaimna cek kosong itu bisa dikeluarkan dan siapa yang
menerbitkannyan ? ya, yang menerbitkannya tidak lain adalah The Federal
Reserve System atau disingkat Federal System atau The Fred.
Ketika The Fred yang menulis cek itu, tidak perlu ada deposit bank
yang dipakai untuk mendanai. Sebab, ketika The Fred menulis cek, itu
sama saja mencetak uang. Dibawah payung Federal Reserve Act,1913, The
Fed lah yang berhak menerbitkan dan mencetak dolar. Bukan Departemen
Keuangan (U.S Treasury). Dan pemiliknya adalah sekelompok pihak swasta.
Bab keempat
ini menjelaskan tentang munculnya solusi dari fiat money yaitu logam mulia yang menempati kedudukan yang tertinggi
yang bisa dibilang mata uang surga (Heaven’s Currency). Dimana Allah
menciptakan dua logam mulia (emas dan perak) untuk menjadi alat pengukur
nilai/harga (measure of value) bagi segala sesuatu. Dan dua logam itu bukan
hanya sekedar sebagai alat pengukur
nilai atau untuk menyimpan kekayaan tapi juga sebagai alat tukar (medium of
exchange). Bukan karena keduanya
digunakan sebagai mata uang surga, tapi lebih karena fungsinya dalam menjaga
keadilan yang menjadikan salah satu ciri utama penghuni surga. Emas memiliki sifat
keistimewaan yang pertama, emas tidak bisa diubah dengan bahan kimia lain. Emas
juga merupakan logam yang lunak dan emas dikenal sebagai logam paling berat. Pada
masa Rasulullah SAW, dinar dan dirham digunakan dalam transaksi ekonomi. Dinar mencerminkan
emas murni yang seberat 4,25 gram. Sementara dirham terbuat dari perak dengan
berat 3 gram. Kenapa mata uang ini layak disirkulasikan keseluruh penjuru bumi
? salah satu jawaban yang pasti adalah emas dan perak sangatlah stabil
sepanjang sejarah (tahan inflansi). Berbeda dengan fiat money yang cenderung
mengalami inflansi setiap saat.
Berikut adalah gambaran emas dan perak sebagai anti inflansi :
harga seekor ayam semasa Rasullah SAW sekitar satu dirham (kira-kira lebih dari Rp 11 ribu). Seekor ayam saat ini masih bisa dibeli dengan jumlah uang dirham yang sama. Dengan kata lain setelah 14 abad harga seekor ayam kurang lebih sama. Sementara 25 tahun terakhir, di Eropa, harga-harga selalu naik 10 kali lipat bahkan bisa lebih besar. Hal ini sangatlah jelas bahwa emas dan perak terbukti anti inflansi.
Berikut adalah gambaran emas dan perak sebagai anti inflansi :
harga seekor ayam semasa Rasullah SAW sekitar satu dirham (kira-kira lebih dari Rp 11 ribu). Seekor ayam saat ini masih bisa dibeli dengan jumlah uang dirham yang sama. Dengan kata lain setelah 14 abad harga seekor ayam kurang lebih sama. Sementara 25 tahun terakhir, di Eropa, harga-harga selalu naik 10 kali lipat bahkan bisa lebih besar. Hal ini sangatlah jelas bahwa emas dan perak terbukti anti inflansi.
Bab kelima
ini yang menjadi fragmen penutup, mencari yang pembebas. Pembebasan dari
belenggu tirani moneter. Pembebasan yang
mengantarkan kepada kesadaran perlunya merombak tata ekonomi yang di ciptakan
setan yang sesat, kembali ke ekonomi seperti yang dikehendaki oleh sang
pencipta. Ya El Libertador sebutan untuk para pembebas yang membebaskan dari
sistem yang dibuat oleh para kolega-kolega setan. Merekalah El Libertador yang
melakukan kampanye perlawanan dengan menyuarakan perlunya sistem baru yang bisa
membebaskan dari sistem buatan setan yang sangat mencekik. Sistem mana yang tak
lebih merupakan duplikasi terhadap sistem perbankan yang lebih biasa disebut
perbankan islam. Dengan sistem ini dapat merogoti ketajaman tiga pillar yaitu Riba (interest). Tidak
hanya itu saja, para El Libertador juga akan kembali ke standar emas yang bisa
meruntuhkan dua pillar yang lainnya yaitu fiat money dan reserve requirement. Agar
semuanya terwujud, maka jadikanlah diri kita sebagai El Libertador untuk
kesejahteraan bersama tanpa adanya sistem yang mencekik perekonomian kita.
maka siapkah anda menjadi EL LIBERTADOR ??
maka siapkah anda menjadi EL LIBERTADOR ??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar