1. Definisi teknologi
nirkabel
Teknologi Nirkabel adalah teknologi pentrasferan data dari satu node / titik ke titik yang lain (bisa antara komputer dengan komputer, HP dengan komputer, HP dengan jaringan selular, HP dengan HP, dll) dimana perantara atau media trasmisinya tidak berupa kabel fisik.
Teknologi nirkabel juga disebut dengan wireless karena memiliki arti yang sama, wireless adalah media transmisi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara terbuka yang dapat berupa mikrogelombang (microwave), sistem satelit (satellite system), sinar infra merah.
Beberapa teknologi Nirkabel adalah :
- Infrared (IrDA)
- Bluetooth
- Wifi
- Selular
- Satelit
- Infrared (IrDA)
- Bluetooth
- Wifi
- Selular
- Satelit
Jaringan
wireless dibagi dalam beberapa kategori, berdasarkan jangkauan area yaitu :
¤• Wireless Personal Area Network (W-PAN)
¤• Wireless Local Area Network (W-LAN)
¤• Wireless Metropolitan Area Network (W-MAN)
¤• Wireless Wide Area Network (W-WAN)
¤• Wireless Personal Area Network (W-PAN)
¤• Wireless Local Area Network (W-LAN)
¤• Wireless Metropolitan Area Network (W-MAN)
¤• Wireless Wide Area Network (W-WAN)
Alasan mengapa memilih teknologi nirkabel adalah karena harga hardware semakin turun dan kwalitas semakin naik, Menawarkan beberapa keuntungan : hemat waktu, fleksibel untuk pindah tempat (mobility) dan mudah dalam instalasi.
Ada empat komponen utama dalam membangun WLAN yaitu:
1. Access
Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke
kantor pusat jika jaringannya adalah milik
sebuah perusahaan. Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital
yang akan disalurkan melalui kabel, atau
disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi
sinyal frekuensi radio.
2. Wireless
LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop PC, peralatan yang dikembangkan secara massal
adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal
Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).
3. Mobile/Desktop
PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile
PC pada umumnya sudah terpasang
port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan
wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect) card atau USB (Universal Serial Bus).
4. Antena
external (optional) digunakan untuk
memperkuat daya pancar. Antena ini dapat
dirakit sendiri oleh user. Contoh : antena kaleng.
Perkembangan teknologi nirkabel Perkembangan yang paling pesat dari
teknologi nirkabel adalah teknologi selular dan wifi. Berikut ini tahapan tahapan dalam perkembangan teknologi
selular:
·
1G ( first-generation ) Generasi seluler pertama yang berteknologi
analog. kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara contohnya adalah AMPS,
TACS dan NMT.
·
2G ( second-generation ) Generasi selular kedua yang mempebaharui
generasi pertama dalam bidang teknologinya yaitu digital , kecepatan rendah –
menengah. Contoh: GSM(menggunakan protokol CSD, HSCSD, GPRS dan EDGE), cdmaOne
dan CDMA2000 1xRTT. Generasi 2,5G generasi selular kedua yang diperbaharui
sebelum menuju 3G, berteknologi digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps).
Teknologi yang masuk kategori ini adalah layanan berbasis data GPRS pada GSM.
·
2,75G Kecepatan downlink mencapai 236 Kbps, cukup cepat jika
dibandingkan dengan GPRS. Contoh EDGE atau EGPRS.
·
3G ( third-generation ) Berteknologi digital, berkemampuan untuk
mentransmisi data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi (384 kilobits per
detik.contohnya UMTS dan CDMA2000 1x. 3G juga merupakan rangkaian teknologi
telekomunikasi yang bisa mengirim data lebih cepat dibandingkan dengan
teknologi saat ini berupa video maupun audio. Teknologi ini juga memberikan
layanan seperti tayangan televisi, pertunjukan multimedia dan internet. Pada
saat ini ada dua cabang dari pengembangan 3G, yaitu dari sisi GSM yang
dipelopori oleh 3G Partnership Project dan CDMA yang dipelopori oleh 3G
Partnership Project 2 (3GPP2). Kedua teknologi tidak kompatibel dan
sesungguhnya saling berkompetisi. GSM = (Global System for Mobile
communications) Suatu sistim komunikasi wireless dengan menggunakan frekuensi
850Mhz, 900Mhz, 1800Mhz dan 1900Mhz sedangkan CDMA = (Code Division Multiple Access
) Suatu sistim komunikasi wireless yang dipakai oleh para mobile operator,
sistim ini menggunakan teknologi “spread spectrum” yang memberikan access
pemakaian pada banyak pengguna pada frekuensi dan waktu yang sama, hal ini
dapat dilakukan dengan pemberian kode unik untuk setiap komunikasi, CDMA
dikatakan dapat menyediakan/memperbolehkan lebih banyak pengguna daripada
sistim teknologi lainnya.
·
3,5G / HSDPA atau High Speed Downlink Packet Access merupakan
teknologi yang berjalan pada platform 3G pada channel baru yang disebut High
Speed Downlink Shared Channel (HS-DSCH). kecepatan downlink secara teori dapat
mencapai 3,6 Mbps.
Namun saat ini yang paling populer dari semua teknologi nirkabel adalah wifi (wireless fidelity) Itu karena teknologi yang di usung oleh Wifi lebih mudah, murah dan punya kecepatan transfer data cukup mumpuni (untuk protocol Wifi 802.11g bisa sampai 54 Mbs) dibandingkan teknologi Nirkabel yang lain apa lagi sekarang lagi tren Hotspot yang beberapa diantaranya aksesnya gratis.
·
IrDA (infrared) punya kelemahan kecepatan data yang hanya sampai
115.2 KB/sec dan juga hanya untuk transfer antar satu perangkat dengan
keterbatasan jarak (1-100 cm). Gelombang infra merah banyak digunakan untuk komunikasi
jarak dekat. Contoh Aplikasi gelombang
infra merah yang sering digunakan yaitu segabai remote control untuk televisi,
VCR, dan perlatan stereo lainnya. Keuntungan dari gelombang infra mererah yaitu
relatif direktional, murah dan mudah dalam pembuatan. Akan tetapi terdapat
kekurangannnya yaitu gelombang ini tidak dapat menembus benda-benda padat.
Sistem infra merah disebuah ruangan tidak akan mengganggu infra merah yang
berada diruang sekitarnya, disamping itu,
keamanan infra merah terhadap para penyadap
lebih baik dibandingkan sistim radio.
Media transmisi dengan
menggunakan media infra merah ini tidak dapat digunakan diluar ruangan karena
cahaya matahari mempunyai terang yang sama dengan infra merah pada spektrum
tampak.
·
Bluetooth sebenarnya cukup bagus hanya saja jangkuan sinyalnya
hanya sampai 100 meter saja dan juga rawan tersusupi malware (ini karena
perangkat bluetooh terus - terusan melakukan hubungan dengan perangkat
didekatnya walaupun tidak melakukan transfer data, kelemahan ini juga di
Inggris digunakan oleh pencuri untuk mendeteksi Laptop yang tersimpan dimobil
begitu ada hubungan dengan bluetooth laptop pencuri tahu bahwa dimobil tersebut
tersimpan Laptop).
·
Selular (GSM-GPRS/CDMA-EVDO/3G-UMTS-HSDPA) juga bisa dipakai transfer
data hanya tidak murah (khusunya di Indonesia) karena biaya yang dikeluarkan
sebanyak data yang terpakai. Lalu Satelit juga bisa digunakan untuk transfer data
tapi sangat mahal dan kecepatannnya terbatas. Jadi bukan hanya Wifi saja yang termasuk Teknologi
Nirkabel tapi masih banyak yang lain dan mungkin suatu saat Wifi akan
tergantikan dengan teknologi yang baru dan lebih baik contohnya WiMAX.
2. Jenis
Konfigurasi Wireless LAN (WLAN)
Secara umum
terdapat 2 jenis konfigurasi untuk jaringan berbasis WLAN, yaitu:
-
Berbasis Ad-hoc,
Pada jaringan ini, komunikasi antara
satu perangkat komputer satu dengan yang lain dilakukan secara spontan/
langsung tanpa melalui konfigurasi tertentu selama sinyal dari Access Point dapat
di terima dengan baik oleh perangkat-perangkat komputer di dalam jaringan ini.
Kekurangan dari mode ini adalah komputer
tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel.
Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua
komputer tersebut. Untuk menghubungkan komputer ke Internet menggunakan
jaringan nirkabel ad hoc, ikuti langkah-langkah berikut (dijelaskan secara
lebih rinci nanti dalam artikel ini):
1. Aktifkan
Internet Connection Sharing pada komputer yang terhubung internet. Anda dapat
melewatkan langkah ini jika anda tidak perlu mengakses Web.
2. Mengatur
jaringan nirkabel ad hoc pada komputer yang terhubung internet.
3. Tambahkan
komputer Anda yang lain ke jaringan nirkabel.
-
Berbasis Infrastruktur.
Pada
mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless.
Access point mentransmisikan data
pada PC dengan jangkauan tertentu pada
suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.
Karena banyaknya jenis-jenis
jaringan WLAN yang ada di pasaran, maka standar IEEE 802.11 menetapkan
antarmuka (interface) antara klien WLAN (wireless client) dengan jaringan
Access Point-nya (network APs). Untuk membedakan perbedaan antara jaringan WLAN
satu dengan jaringan WLAN lainnya, maka 802.11 menggunakan Service Set
Identifier (SSID). Dengan penanda ini maka dapat di bedakan antara jaringan
WLAN satu dengan lainnya sebab jaringan WLAN satu dengan yang lain pasti
memiliki nomor penanda SSID yang berbeda pula. Access Point (AP) menggunakan
SSID untuk menentukan lalu lintas paket data mana yang di peruntukkan untuk Access Point tersebut.
Standar 802.11 juga menentukan
frekuensi yang dapat digunakan oleh jaringan WLAN. Misalnya untuk industrial,
scientific, dan medical (ISM) beroperasi pada frekuensi radio
2,4GHz. 802.11 juga menentukan tiga jenis transmisi pada lapisan fisik untuk
model Open System Interconnection (OSI), yaitu: direct-sequence spread spectrum
(DSSS), frequency hopping spread spectrum (FHSS), dan infrared.
Selain pembagian frekuensi diatas, standar 802.11
juga membagi jenis frame-nya menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu: control, data,
dan management.
Standar
802.11 membolehkan device (perangkat) yang mengikuti standar 802.11 untuk berkomunikasi
satu sama lain pada kecepatan 1 Mbps dan 2 Mbps dalam jangkauan kira-kira 100 meter.
Jenis lain dari standar 802.11 nanti akan di kembangkan untuk menyediakan
kecepatan transfer data yang lebih cepat dengan tingkat fungsionalitas yang
lebih baik dari yang ada saat ini. Saat ini terdapat beberapa jenis varian dari
standar 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g.
Standar 802.11a
Standar
802.11a digunakan untuk mendefiniskan jaringan wireless yang menggunakan
frekuensi 5 GHz Unlicensed National Information Infrastrusture (UNII).
Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar 802.11 dan standar 802.11b pada
kecepatan transfer sampai 54 Mbps. Kecepatan ini dapat lebih cepat lagi jika
menggunakan teknologi yang tepat. Untuk menggunakan standar 802.11a,
perangkat-perangkat komputer (devices) hanya memerlukan dukungan kecepatan
komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps. Standar 802.11a juga mengoperasikan
channel/ saluran 4 (empat) kali lebih banyak dari yang dapat dilakukan oleh standar
802.11 dan 802.11b. Walaupun standar 802.11a memiliki kesamaan dengan standar 802.11b
pada lapisan Media Access Control (MAC), ternyata tetap tidak kompatibel dengan
standar 802.11 atau 802.11b karena pada standar 802.11a menggunakan frekuensi
radio 5 GHz sementara pada standar 802.11b menggunakan frekuensi 2,4 GHz.
Kelebihan dari standar 802.11a adalah karena
beroperasi pada frekuensi radio 5 GHz sehingga tidak perlu bersaing dengan
perangkat komunikasi tanpa kabel (cordless) lainnya seperti telepon tanpa kabel
(cordless phone) yang umumnya menggunakan frekuensi 2,4 GHz.
Perbedaan
utama yang lain antara standar 802.11a dengan standar 802.11 dan 802.11b adalah
bahwa pada standar 802.11a menggunakan jenis modulasi tambahan yang disebut
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) pada lapisan fisik di model
OSI.
Walaupun
standar 802.11a tidak kompatibel dengan standar 802.11b, beberapa vendor/
perusahaan pembuat perangkat Access Point berupaya menyiasati ini dengan
membuat semacam jembatan (bridge) yang dapat menghubungkan antara standar
802.11a dan 802.11b pada perangkat access point buatan mereka.
Access
point tersebut di buat sedemikian rupa sehingga dapat di gunakan pada 2 (dua)
jenis standar yaitu pada standar 802.11a dan standar 802.11b tanpa saling mempengaruhi
satu sama lain.
Standar
802.11a merupakan pilihan yang amat mahal ketika di implementasikan. Hal ini disebabkan
karena standar ini memerlukan lebih banyak Access point untuk mencapai
kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya adalah karena pada
kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan pada jangkauan.
Standar
802.11b
Standar
802.11b merupakan standar yang paling banyak digunakan di kelas standar 802.11.
Standar ini merupakan pengembangan dari standar 802.11 untuk lapisan fisik
dengan kecepatan tinggi. 802.11b digunakan untuk mendefinisikan jaringan
wireless direct-sequence spread spectrum (DSSS) yang menggunakan gelombang
frekuensi indusrial, scientific, medicine (ISM) 2,4 GHz dan berkomunikasi pada
kecepatan hingga 11 Mbps. Ini lebih cepat daripada kecepatan 1 Mbps atau 2 Mbps
yang ditawarkan oleh standar 802.11a. Standar 802.11b juga kompatibel dengan semua
perangkat DSSS yang beroperasi pada standar 802.11.
Standar
ini hanya menggunakan satu jenis frame yang memiliki lebar maksimum 2.346 byte.
Namun, dapat dibagi lagi menjadi 1.518 byte jik di hubungkan secara silang
(cross) dengan perangkat access point sehingga dapat juga berkomunikasi dengan
jaringan berbasis Ethernet (berbasis kabel).
Standar
802.11b hanya menekankan pada pengoperasian perangkat-perangkat DSSS saja. Standar
ini menyediakan metode untuk perangkat-perangkat tersebut untuk mencari
(discover), asosiasi, dan autentikasi satu sama lain. Standari ini juga
menyediakan metode untuk menangani tabrakan (collision) dan fragmentasi dan
memungkinkan metode enkripsi melalui protokol WEP (wired equivalent protocol).
Standar 802.11g
Standar
802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu menyediakan jalur komunikasi
kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun, frekuensi yang digunakan pada standar
ini sama dengan frekuensi yang digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi
gelombang 2,4 GHz dan juga dapat kompatibel dengan standar 802.11b. Hal ini
tidak dimiliki oleh standar 802.11a.
Seperti
standar 802.11.a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g menggunakan modulasi
OFDM untuk memperoleh kecepatan transfer data berkecepatan tinggi. Tidak
seperti perangkatperangkat pada standar 802.11a, perangkat-perangkat pada
standar 802.11g dapat secara otomatis berganti ke quadrature phase shift keying
(QPSK) untuk berkomunikasi dengan perangkatperangkat pada jaringan wireless
yang menggunakan standar 802.11b.
Dibandingkan
dengan 802.11a, ternyata 802.11g memiliki kelebihan dalam hal kompatibilitas dengan
jaringan standar 802.11b. Namun masalah yang mungkin muncul ketika
perangkatperangkat standar 802.11g yang mencoba berpindah ke jaringan 802.11b
atau bahkan sebaliknya adalah masalah interferensi yang di akibatkan oleh
penggunaan frekuensi 2,4 GHz. Karena seperti dijelaskan di awal bahwa frekuensi
2,4 GHz merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan oleh
perangkat-perangkat berbasis wireless lainnya.
3. Medium Access Control
Medium
Access Control menjelaskan pentingnya dilakukan mekanisme control atas
pemakaian channel komunikasi oleh beberapa node yang hendak melakukan transmisi
/ pengiriman data. Control atas channel ini dimaksudkan agar tidak terjadi
benturan / tabrakan / collision diantara data-data yang kiririmkan oleh
beberapa node yang hendak melakukan transmisi.
Fungsi dari Medium Access Control (MAC) adalah :
Ø Dalam
transmisi, memasukkan data kedalam frame dengan address dan sebagai error detection
Ø Dalam
penerimaan, memilah frame menjadi data dan address juga sebagai error detection
Fungsi
dari physical layer adalah :
Ø Encoding/decoding sinyal-sinyal
Ø Transmisi dan penerima bit data
Fungsi dari
Logical Link Control (LLC) layer adalah :
Ø Sebagai
penghubung ke layer yang lebih tinggi dan melakukan kontrol aliran dan error
(kesalahan)
4.
Kelemahan Wireless pada Lapisan Fisik
·
Wifi menggunakan gelombang radio pada
frekwensi milik umum yang bersifat bebas digunakan oleh semua kalangan dengan batasan
batasan tertentu. Setiap wifi memiliki area jangkauan tertentu
tergantung power dan antenna yang digunakan. Tidak mudah melakukan pembatasan
area yang dijangkau pada wifi. Hal ini menyebabkan berbagai dimungkinan terjadi aktifitas aktifitas antara lain:
-
Interception atau penyadapan
Hal ini sangat
mudah dilakukan, dan sudah tidak asing lagi bagi para hacker. Berbagai tools
dengan mudah di peroleh di internet. Berbagai
teknik kriptografi dapat di bongkar oleh
tools tools tesebut.
- Injection
Pada saat transmisi melalui radio, dimungkinkan dilakukan
injection karena berbagai kelemahan pada cara kerja wifi dimana
tidak ada proses validasi siapa yang sedang terhubung atau siapa yang memutuskan koneksi saat itu.
-
Jamming
Jamming sangat dimungkinkan terjadi, baik disengaja maupun tidak
disengaja karena ketidaktahuan pengguna wireless tersebut. Pengaturan
penggunaan kanal frekwensi merupakan keharusan agar jamming dapat di
minimalisir. Jamming terjadi karena frekwensi yang digunakan cukup sempit sehingga
penggunaan kembali channel sulit dilakukan pada area yang padat jaringan nirkabelnya.
Locating Mobile Nodes
Dengan berbagai software, setiap orang mampu melakukan wireless site
survey dan mendapatkan informasi posisi letak setiap Wifi dan beragam
konfigurasi masing masing.
Hal ini dapat dilakukan dengan peralatan sederhana
seperti PDA atau laptop dengan di dukung GPS sebagai penanda posisi.
- Access Control
Dalam membangun jaringan wireless perlu di design agar dapat memisahkan node
atau host yang dapat dipercaya dan host yang tidak
dapat dipercaya. Sehingga diperlukan access
control yang baik.
-
Hijacking
Serangan MITM (Man In The Middle) yang dapat terjadi pada wireless karena
berbagai kelemahan protokol tersebut sehingga memungkinkan terjadinya hijacking
atau pengambilalihan komunikasi yang sedang terjadi dan melakukan
pencurian atau modifikasi informasi.
·
Beberapa Teknik Keamanan yang
digunakan pada Wireless LAN
Dibawah ini beberapa
kegiatan dan aktifitas yang dilakukan untuk
mengamankan jaringan wireless :
1. Menyembunyikan SSID
Banyak administrator
menyembunyikan Services Set Id (SSID) jaringan wireless mereka dengan maksud agar
hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke jaringan mereka. Hal ini
tidaklah benar, karena SSID sebenarnya tidak dapat disembuyikan secara
sempurna. Pada saat saat tertentu atau khususnya saat client akan terhubung
(assosiate) atau ketika akan memutuskan diri (deauthentication) dari sebuah
jaringan wireless, maka client akan tetap mengirimkan SSID dalam bentuk plain
text (meskipun menggunakan enkripsi), sehingga jika kita bermaksud menyadapnya,
dapat dengan mudah menemukan informasi tersebut. Beberapa tools yang dapat
digunakan untuk mendapatkan ssid yang dihidden antara lain, kismet (kisMAC), ssid_jack (airjack), aircrack ,
void11 dan masih banyak lagi.
2. Keamanan wireless hanya
dengan kunci WEP
WEP merupakan standart
keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless, WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain :
●
Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
●
WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
●
Masalah initialization vector (IV) WEP
●
Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC32)
WEP terdiri dari dua
tingkatan, yakni kunci 64 bit, dan 128 bit. Sebenarnya kunci rahasia pada kunci
WEP 64 bit hanya 40 bit, sedang 24bit merupakan Inisialisasi Vektor (IV).
Demikian juga pada kunci WEP 128
bit, kunci rahasia terdiri dari 104bit.
3. MAC Filtering
Hampir
setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC
Filtering. Hal ini sebenarnya tidak banyak membantu dalam mengamankan
komunikasi wireless, karena MAC address sangat mudah dispoofing atau
bahkan dirubah.
12
Tools
ipconfig pada OS Linux
/ Unix atau beragam tools seperti network utilitis, regedit, smac, machange pada OS
windows dengan mudah digunakan untuk spoofing atau mengganti MAC address.
Penulis masih sering menemukan wifi di perkantoran dan bahkan ISP (yang
biasanya digunakan oleh warnetwarnet) yang hanya menggunakan proteksi MAC
Filtering. Dengan menggunakan aplikasi wardriving seperti kismet/kisMAC atau
aircrack tools, dapat diperoleh informasi MAC address tiap client yang sedang
terhubung ke sebuah Access Point. Setelah mendapatkan informasi tersebut, kita
dapat terhubung ke Access point dengan mengubah MAC sesuai dengan client tadi.
Pada jaringan wireless, duplikasi MAC adress tidak mengakibatkan konflik. Hanya
membutuhkan IP yang berbeda dengan client yang tadi.
4. Captive
Portal
Infrastruktur
Captive Portal awalnya didesign untuk keperluan komunitas yang memungkinkan
semua orang dapat terhubung (open network). Captive portal sebenarnya merupakan
mesin router atau gateway yang memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik
hingga user melakukan registrasi/otentikasi.
Berikut cara kerja captive portal :
● user dengan wireless client diizinkan untuk terhubung wireless
untuk mendapatkan IP address (DHCP)
● block semua trafik kecuali yang menuju
ke captive portal (Registrasi/Otentikasi berbasis web) yang terletak pada jaringan kabel.
●
redirect atau belokkan semua trafik web ke captive portal
● setelah user melakukan registrasi atau login,
izinkan atau buka akses ke jaringan (internet)
5. Keamanan wireless hanya dengan
kunci WPAPSK atau WPA2PSK
WPA merupakan teknologi keamanan sementara yang
diciptakan untuk menggantikan kunci WEP. Ada dua jenis yakni WPA personal
(WPAPSK), dan WPARADIUS. Saat ini yang sudah dapat di crack adalah WPAPSK,
yakni dengan metode brute force attack secara offline. Brute force dengan menggunakan
mencobacoba banyak kata dari suatu kamus. Serangan ini akan berhasil jika
passphrase yang yang digunakan wireless tersebut
memang terapat pada kamus kata yang digunakan si hacker. Untuk
mencegah adanya serangan terhadap keamanan wireless menggunakan WPAPSK,
gunakanlah passphrase yang cukup panjang (misal satu kalimat). Tools yang
sangat terkenal digunakan melakukan serangan ini adalah CoWPAtty
Tidak ada komentar:
Posting Komentar