Senin, 12 November 2012

tekhnologi nirkabel



1. Definisi teknologi nirkabel

Teknologi Nirkabel adalah teknologi pentrasferan data dari satu node / titik ke titik yang lain (bisa antara komputer dengan komputer, HP dengan komputer, HP dengan jaringan selular, HP dengan HP, dll) dimana perantara atau media trasmisinya tidak berupa kabel fisik.

Teknologi nirkabel juga disebut dengan wireless karena memiliki arti yang sama, wireless adalah media transmisi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara terbuka yang dapat berupa mikrogelombang (microwave), sistem satelit (satellite system), sinar infra merah.
Beberapa teknologi Nirkabel adalah :
- Infrared (IrDA)
- Bluetooth
- Wifi
- Selular
- Satelit
Jaringan wireless dibagi dalam beberapa kategori, berdasarkan jangkauan area yaitu : 
¤• Wireless Personal Area Network (W-PAN) 
¤• Wireless Local Area Network (W-LAN) 
¤• Wireless Metropolitan Area Network (W-MAN) 
¤• Wireless Wide Area Network (W-WAN) 

Alasan mengapa memilih teknologi nirkabel adalah karena harga hardware semakin turun dan kwalitas semakin naik, Menawarkan beberapa keuntungan : hemat waktu, fleksibel untuk pindah tempat (mobility) dan mudah dalam instalasi.
Ada empat komponen utama dalam membangun WLAN yaitu:
1. Access Point, merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna  (user) ke ISP, atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah  milik sebuah perusahaan.  Access-Point  berfungsi mengkonversikan sinyal  frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel,  atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
2. Wireless LAN Interface, merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/Desktop  PC, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA  (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI card  maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).
3. Mobile/Desktop PC, merupakan perangkat akses untuk pengguna,  mobile  PC  pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus  ditambahkan wireless adapter melalui PCI (Peripheral Component Interconnect)  card atau USB (Universal Serial Bus).
4. Antena external (optional)  digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena  ini dapat dirakit sendiri oleh user. Contoh : antena kaleng.
Perkembangan teknologi nirkabel Perkembangan yang paling pesat dari teknologi nirkabel adalah teknologi selular dan wifi. Berikut ini tahapan tahapan dalam perkembangan teknologi selular:
·         1G ( first-generation ) Generasi seluler pertama yang berteknologi analog. kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara contohnya adalah AMPS, TACS dan NMT.

·         2G ( second-generation ) Generasi selular kedua yang mempebaharui generasi pertama dalam bidang teknologinya yaitu digital , kecepatan rendah – menengah. Contoh: GSM(menggunakan protokol CSD, HSCSD, GPRS dan EDGE), cdmaOne dan CDMA2000 1xRTT. Generasi 2,5G generasi selular kedua yang diperbaharui sebelum menuju 3G, berteknologi digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori ini adalah layanan berbasis data GPRS pada GSM.

·         2,75G Kecepatan downlink mencapai 236 Kbps, cukup cepat jika dibandingkan dengan GPRS. Contoh EDGE atau EGPRS.

·         3G ( third-generation ) Berteknologi digital, berkemampuan untuk mentransmisi data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi (384 kilobits per detik.contohnya UMTS dan CDMA2000 1x. 3G juga merupakan rangkaian teknologi telekomunikasi yang bisa mengirim data lebih cepat dibandingkan dengan teknologi saat ini berupa video maupun audio. Teknologi ini juga memberikan layanan seperti tayangan televisi, pertunjukan multimedia dan internet. Pada saat ini ada dua cabang dari pengembangan 3G, yaitu dari sisi GSM yang dipelopori oleh 3G Partnership Project dan CDMA yang dipelopori oleh 3G Partnership Project 2 (3GPP2). Kedua teknologi tidak kompatibel dan sesungguhnya saling berkompetisi. GSM = (Global System for Mobile communications) Suatu sistim komunikasi wireless dengan menggunakan frekuensi 850Mhz, 900Mhz, 1800Mhz dan 1900Mhz sedangkan CDMA = (Code Division Multiple Access ) Suatu sistim komunikasi wireless yang dipakai oleh para mobile operator, sistim ini menggunakan teknologi “spread spectrum” yang memberikan access pemakaian pada banyak pengguna pada frekuensi dan waktu yang sama, hal ini dapat dilakukan dengan pemberian kode unik untuk setiap komunikasi, CDMA dikatakan dapat menyediakan/memperbolehkan lebih banyak pengguna daripada sistim teknologi lainnya.

·         3,5G / HSDPA atau High Speed Downlink Packet Access merupakan teknologi yang berjalan pada platform 3G pada channel baru yang disebut High Speed Downlink Shared Channel (HS-DSCH). kecepatan downlink secara teori dapat mencapai 3,6 Mbps.


Namun saat ini yang paling populer dari semua teknologi nirkabel adalah wifi (wireless fidelity) Itu karena teknologi yang di usung oleh Wifi lebih mudah, murah dan punya kecepatan transfer data cukup mumpuni (untuk protocol Wifi 802.11g bisa sampai 54 Mbs) dibandingkan teknologi Nirkabel yang lain apa lagi sekarang lagi tren Hotspot yang beberapa diantaranya aksesnya gratis.

·         IrDA (infrared) punya kelemahan kecepatan data yang hanya sampai 115.2 KB/sec dan juga hanya untuk transfer antar satu perangkat dengan keterbatasan jarak (1-100 cm). Gelombang infra merah banyak digunakan untuk komunikasi jarak dekat. Contoh Aplikasi gelombang infra merah yang sering digunakan yaitu segabai remote control untuk televisi, VCR, dan perlatan stereo lainnya. Keuntungan dari gelombang infra mererah yaitu relatif direktional, murah dan mudah dalam pembuatan. Akan tetapi terdapat kekurangannnya yaitu gelombang ini tidak dapat menembus benda-benda padat. Sistem infra merah disebuah ruangan tidak akan mengganggu infra merah yang berada diruang sekitarnya, disamping itu,

 keamanan infra merah terhadap para penyadap lebih baik dibandingkan sistim radio.
Media transmisi dengan menggunakan media infra merah ini tidak dapat digunakan diluar ruangan karena cahaya matahari mempunyai terang yang sama dengan infra merah pada spektrum tampak.
·         Bluetooth sebenarnya cukup bagus hanya saja jangkuan sinyalnya hanya sampai 100 meter saja dan juga rawan tersusupi malware (ini karena perangkat bluetooh terus - terusan melakukan hubungan dengan perangkat didekatnya walaupun tidak melakukan transfer data, kelemahan ini juga di Inggris digunakan oleh pencuri untuk mendeteksi Laptop yang tersimpan dimobil begitu ada hubungan dengan bluetooth laptop pencuri tahu bahwa dimobil tersebut tersimpan Laptop).
·         Selular (GSM-GPRS/CDMA-EVDO/3G-UMTS-HSDPA) juga bisa dipakai transfer data hanya tidak murah (khusunya di Indonesia) karena biaya yang dikeluarkan sebanyak data yang terpakai. Lalu Satelit juga bisa digunakan untuk transfer data tapi sangat mahal dan kecepatannnya terbatas. Jadi bukan hanya Wifi saja yang termasuk Teknologi Nirkabel tapi masih banyak yang lain dan mungkin suatu saat Wifi akan tergantikan dengan teknologi yang baru dan lebih baik contohnya WiMAX.

2. Jenis Konfigurasi Wireless LAN (WLAN)
Secara umum terdapat 2 jenis konfigurasi untuk jaringan berbasis WLAN, yaitu:

-          Berbasis Ad-hoc,
            Pada jaringan ini, komunikasi antara satu perangkat komputer satu dengan yang lain dilakukan secara spontan/ langsung tanpa melalui konfigurasi tertentu selama sinyal dari Access Point dapat di terima dengan baik oleh perangkat-perangkat komputer di dalam jaringan ini. Kekurangan dari mode ini  adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut. Untuk menghubungkan komputer ke Internet menggunakan jaringan nirkabel ad hoc, ikuti langkah-langkah berikut (dijelaskan secara lebih rinci nanti dalam artikel ini):
1. Aktifkan Internet Connection Sharing pada komputer yang terhubung internet. Anda dapat melewatkan langkah ini jika anda tidak perlu mengakses Web.
2. Mengatur jaringan nirkabel ad hoc pada komputer yang terhubung internet.
3. Tambahkan komputer Anda yang lain ke jaringan nirkabel.

-          Berbasis Infrastruktur.
Pada mode infrastruktur  access point  berfungsi untuk melayani komunikasi  utama pada jaringan  wireless.  Access point  mentransmisikan data pada PC dengan  jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point  dapat memperluas jangkauan dari WLAN.

            Karena banyaknya jenis-jenis jaringan WLAN yang ada di pasaran, maka standar IEEE 802.11 menetapkan antarmuka (interface) antara klien WLAN (wireless client) dengan jaringan Access Point-nya (network APs). Untuk membedakan perbedaan antara jaringan WLAN satu dengan jaringan WLAN lainnya, maka 802.11 menggunakan Service Set Identifier (SSID). Dengan penanda ini maka dapat di bedakan antara jaringan WLAN satu dengan lainnya sebab jaringan WLAN satu dengan yang lain pasti memiliki nomor penanda SSID yang berbeda pula. Access Point (AP) menggunakan SSID untuk menentukan lalu lintas paket data mana yang di peruntukkan untuk Access Point tersebut.

            Standar 802.11 juga menentukan frekuensi yang dapat digunakan oleh jaringan WLAN. Misalnya untuk industrial, scientific, dan medical (ISM) beroperasi pada frekuensi radio 2,4GHz. 802.11 juga menentukan tiga jenis transmisi pada lapisan fisik untuk model Open System Interconnection (OSI), yaitu: direct-sequence spread spectrum (DSSS), frequency hopping spread spectrum (FHSS), dan infrared.

Selain pembagian frekuensi diatas, standar 802.11 juga membagi jenis frame-nya menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu: control, data, dan management.

Standar 802.11 membolehkan device (perangkat) yang mengikuti standar 802.11 untuk berkomunikasi satu sama lain pada kecepatan 1 Mbps dan 2 Mbps dalam jangkauan kira-kira 100 meter. Jenis lain dari standar 802.11 nanti akan di kembangkan untuk menyediakan kecepatan transfer data yang lebih cepat dengan tingkat fungsionalitas yang lebih baik dari yang ada saat ini. Saat ini terdapat beberapa jenis varian dari standar 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g.

Fungsi pokok pada Medium Access Control (MAC) layer 802.11adalah :
-          Pengantar data-data yang reliable
-          Pengontrol akses data
-          Keamanan (security)

Standar 802.11a
Standar 802.11a digunakan untuk mendefiniskan jaringan wireless yang menggunakan frekuensi 5 GHz Unlicensed National Information Infrastrusture (UNII). Kecepatan jaringan ini lebih cepat dari standar 802.11 dan standar 802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps. Kecepatan ini dapat lebih cepat lagi jika menggunakan teknologi yang tepat. Untuk menggunakan standar 802.11a, perangkat-perangkat komputer (devices) hanya memerlukan dukungan kecepatan komunikasi 6 Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps. Standar 802.11a juga mengoperasikan channel/ saluran 4 (empat) kali lebih banyak dari yang dapat dilakukan oleh standar 802.11 dan 802.11b. Walaupun standar 802.11a memiliki kesamaan dengan standar 802.11b pada lapisan Media Access Control (MAC), ternyata tetap tidak kompatibel dengan standar 802.11 atau 802.11b karena pada standar 802.11a menggunakan frekuensi radio 5 GHz sementara pada standar 802.11b menggunakan frekuensi 2,4 GHz.
Kelebihan dari standar 802.11a adalah karena beroperasi pada frekuensi radio 5 GHz sehingga tidak perlu bersaing dengan perangkat komunikasi tanpa kabel (cordless) lainnya seperti telepon tanpa kabel (cordless phone) yang umumnya menggunakan frekuensi 2,4 GHz.

Perbedaan utama yang lain antara standar 802.11a dengan standar 802.11 dan 802.11b adalah bahwa pada standar 802.11a menggunakan jenis modulasi tambahan yang disebut Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) pada lapisan fisik di model OSI.

Walaupun standar 802.11a tidak kompatibel dengan standar 802.11b, beberapa vendor/ perusahaan pembuat perangkat Access Point berupaya menyiasati ini dengan membuat semacam jembatan (bridge) yang dapat menghubungkan antara standar 802.11a dan 802.11b pada perangkat access point buatan mereka.

Access point tersebut di buat sedemikian rupa sehingga dapat di gunakan pada 2 (dua) jenis standar yaitu pada standar 802.11a dan standar 802.11b tanpa saling mempengaruhi satu sama lain.

Standar 802.11a merupakan pilihan yang amat mahal ketika di implementasikan. Hal ini disebabkan karena standar ini memerlukan lebih banyak Access point untuk mencapai kecepatan komunikasi yang tertinggi. Penyebabnya adalah karena pada kenyataannya bahwa gelombang frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan pada jangkauan.

Standar 802.11b
Standar 802.11b merupakan standar yang paling banyak digunakan di kelas standar 802.11. Standar ini merupakan pengembangan dari standar 802.11 untuk lapisan fisik dengan kecepatan tinggi. 802.11b digunakan untuk mendefinisikan jaringan wireless direct-sequence spread spectrum (DSSS) yang menggunakan gelombang frekuensi indusrial, scientific, medicine (ISM) 2,4 GHz dan berkomunikasi pada kecepatan hingga 11 Mbps. Ini lebih cepat daripada kecepatan 1 Mbps atau 2 Mbps yang ditawarkan oleh standar 802.11a. Standar 802.11b juga kompatibel dengan semua perangkat DSSS yang beroperasi pada standar 802.11.

Standar ini hanya menggunakan satu jenis frame yang memiliki lebar maksimum 2.346 byte. Namun, dapat dibagi lagi menjadi 1.518 byte jik di hubungkan secara silang (cross) dengan perangkat access point sehingga dapat juga berkomunikasi dengan jaringan berbasis Ethernet (berbasis kabel).

Standar 802.11b hanya menekankan pada pengoperasian perangkat-perangkat DSSS saja. Standar ini menyediakan metode untuk perangkat-perangkat tersebut untuk mencari (discover), asosiasi, dan autentikasi satu sama lain. Standari ini juga menyediakan metode untuk menangani tabrakan (collision) dan fragmentasi dan memungkinkan metode enkripsi melalui protokol WEP (wired equivalent protocol).

Standar 802.11g
Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu menyediakan jalur komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun, frekuensi yang digunakan pada standar ini sama dengan frekuensi yang digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi gelombang 2,4 GHz dan juga dapat kompatibel dengan standar 802.11b. Hal ini tidak dimiliki oleh standar 802.11a.

Seperti standar 802.11.a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g menggunakan modulasi OFDM untuk memperoleh kecepatan transfer data berkecepatan tinggi. Tidak seperti perangkatperangkat pada standar 802.11a, perangkat-perangkat pada standar 802.11g dapat secara otomatis berganti ke quadrature phase shift keying (QPSK) untuk berkomunikasi dengan perangkatperangkat pada jaringan wireless yang menggunakan standar 802.11b.

Dibandingkan dengan 802.11a, ternyata 802.11g memiliki kelebihan dalam hal kompatibilitas dengan jaringan standar 802.11b. Namun masalah yang mungkin muncul ketika perangkatperangkat standar 802.11g yang mencoba berpindah ke jaringan 802.11b atau bahkan sebaliknya adalah masalah interferensi yang di akibatkan oleh penggunaan frekuensi 2,4 GHz. Karena seperti dijelaskan di awal bahwa frekuensi 2,4 GHz merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan oleh perangkat-perangkat berbasis wireless lainnya.


3. Medium Access Control
Medium Access Control menjelaskan pentingnya dilakukan mekanisme control atas pemakaian channel komunikasi oleh beberapa node yang hendak melakukan transmisi / pengiriman data. Control atas channel ini dimaksudkan agar tidak terjadi benturan / tabrakan / collision diantara data-data yang kiririmkan oleh beberapa node yang hendak melakukan transmisi.


Fungsi dari Medium Access Control (MAC)  adalah :
Ø  Dalam transmisi, memasukkan data kedalam frame dengan address dan sebagai error detection
Ø  Dalam penerimaan, memilah frame menjadi data dan address juga sebagai error detection

Fungsi dari physical layer adalah :
Ø  Encoding/decoding sinyal-sinyal
Ø  Transmisi dan penerima bit data

Fungsi dari Logical Link Control (LLC) layer adalah :
Ø  Sebagai penghubung ke layer yang lebih tinggi dan melakukan kontrol aliran dan error (kesalahan)

4. Kelemahan Wireless pada Lapisan Fisik

·         Wifi menggunakan gelombang radio pada frekwensi milik umum yang bersifat bebas digunakan oleh semua kalangan dengan batasan batasan tertentu. Setiap wifi memiliki area jangkauan tertentu tergantung power dan antenna yang digunakan. Tidak mudah melakukan pembatasan area yang dijangkau pada wifi. Hal ini menyebabkan berbagai dimungkinan terjadi aktifitas aktifitas antara lain: 

-          Interception atau penyadapan
Hal ini sangat mudah dilakukan, dan sudah tidak asing lagi bagi para hacker. Berbagai tools dengan mudah  di  peroleh  di  internet.  Berbagai  teknik  kriptografi  dapat  di  bongkar  oleh  tools  tools  tesebut.

-       Injection
Pada saat transmisi melalui radio, dimungkinkan dilakukan injection karena berbagai kelemahan pada cara kerja wifi dimana tidak ada proses validasi siapa yang sedang terhubung atau siapa yang memutuskan koneksi saat itu.

-       Jamming
Jamming sangat dimungkinkan terjadi, baik disengaja maupun tidak disengaja karena ketidaktahuan pengguna wireless tersebut. Pengaturan penggunaan kanal frekwensi merupakan keharusan agar jamming dapat di minimalisir. Jamming terjadi karena frekwensi yang digunakan cukup sempit sehingga  penggunaan  kembali  channel  sulit  dilakukan pada area yang padat jaringan nirkabelnya.
Locating Mobile Nodes
Dengan berbagai software, setiap orang mampu melakukan wireless site survey dan mendapatkan informasi posisi letak setiap Wifi dan beragam konfigurasi masing masing.
Hal ini dapat dilakukan dengan  peralatan  sederhana  seperti  PDA  atau  laptop  dengan di dukung GPS sebagai penanda posisi.
-       Access Control
Dalam membangun jaringan wireless perlu di design agar dapat memisahkan node atau host yang dapat  dipercaya  dan  host  yang  tidak  dapat  dipercaya.  Sehingga  diperlukan  access  control  yang  baik.

-       Hijacking
Serangan MITM (Man In The Middle) yang dapat terjadi pada wireless karena berbagai kelemahan protokol tersebut sehingga memungkinkan terjadinya hijacking atau pengambilalihan komunikasi yang  sedang  terjadi  dan  melakukan  pencurian  atau  modifikasi  informasi.

·         Beberapa Teknik Keamanan yang digunakan pada Wireless LAN
Dibawah  ini  beberapa  kegiatan  dan  aktifitas  yang  dilakukan  untuk  mengamankan  jaringan  wireless :

1. Menyembunyikan SSID
Banyak administrator menyembunyikan Services Set Id (SSID) jaringan wireless mereka dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke jaringan mereka. Hal ini tidaklah benar, karena SSID sebenarnya tidak dapat disembuyikan secara sempurna. Pada saat saat tertentu atau khususnya saat client akan terhubung (assosiate) atau ketika akan memutuskan diri (deauthentication) dari sebuah jaringan wireless, maka client akan tetap mengirimkan SSID dalam bentuk plain text (meskipun menggunakan enkripsi), sehingga jika kita bermaksud menyadapnya, dapat dengan mudah menemukan informasi tersebut. Beberapa tools yang dapat digunakan untuk mendapatkan ssid yang dihidden antara lain, kismet (kisMAC), ssid_jack (airjack), aircrack , void11 dan  masih  banyak  lagi.

2. Keamanan wireless hanya dengan kunci WEP
WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless, WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain :
● Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat dipecahkan.
● WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
● Masalah initialization vector (IV) WEP
● Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC­32)

WEP terdiri dari dua tingkatan, yakni kunci 64 bit, dan 128 bit. Sebenarnya kunci rahasia pada kunci WEP 64 bit hanya 40 bit, sedang 24bit merupakan Inisialisasi Vektor (IV). Demikian juga pada kunci WEP 128 bit, kunci rahasia terdiri dari 104bit.
3. MAC Filtering
Hampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC Filtering. Hal ini sebenarnya tidak banyak membantu dalam mengamankan komunikasi wireless, karena MAC address sangat  mudah  dispoofing  atau  bahkan  dirubah.
12
Tools  ipconfig  pada  OS  Linux / Unix  atau  beragam  tools  seperti network  utilitis, regedit, smac, machange pada OS windows dengan mudah digunakan untuk spoofing atau mengganti MAC address. Penulis masih sering menemukan wifi di perkantoran dan bahkan ISP (yang biasanya digunakan oleh warnet­warnet) yang hanya menggunakan proteksi MAC Filtering. Dengan menggunakan aplikasi wardriving seperti kismet/kisMAC atau aircrack tools, dapat diperoleh informasi MAC address tiap client yang sedang terhubung ke sebuah Access Point. Setelah mendapatkan informasi tersebut, kita dapat terhubung ke Access point dengan mengubah MAC sesuai dengan client tadi. Pada jaringan wireless, duplikasi MAC adress tidak mengakibatkan konflik. Hanya membutuhkan IP yang berbeda dengan client yang tadi.

4. Captive Portal
Infrastruktur Captive Portal awalnya didesign untuk keperluan komunitas yang memungkinkan semua orang dapat terhubung (open network). Captive portal sebenarnya merupakan mesin router atau gateway yang memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik hingga user melakukan registrasi/otentikasi.

Berikut cara kerja captive portal :
● user dengan wireless client diizinkan untuk terhubung wireless untuk mendapatkan IP address (DHCP)
● block semua trafik kecuali yang menuju ke captive portal (Registrasi/Otentikasi berbasis web) yang terletak pada jaringan kabel.
● redirect atau belokkan semua trafik web ke captive portal
● setelah  user  melakukan  registrasi  atau  login,  izinkan  atau  buka  akses  ke  jaringan  (internet)

5. Keamanan wireless hanya dengan kunci WPA­PSK atau WPA2­PSK
WPA merupakan teknologi keamanan sementara yang diciptakan untuk menggantikan kunci WEP. Ada dua jenis yakni WPA personal (WPA­PSK), dan WPA­RADIUS. Saat ini yang sudah dapat di crack adalah WPA­PSK, yakni dengan metode brute force attack secara offline. Brute force dengan menggunakan mencoba­coba banyak kata dari suatu kamus. Serangan ini akan berhasil jika passphrase yang  yang  digunakan  wireless  tersebut   memang  terapat  pada kamus kata yang digunakan si hacker. Untuk mencegah adanya serangan terhadap keamanan wireless menggunakan WPA­PSK, gunakanlah passphrase yang cukup panjang (misal satu kalimat). Tools yang sangat terkenal digunakan melakukan serangan ini adalah CoWPAtty