Selasa, 24 Januari 2012

CARA MEMBUAT TAPE KETAN


Tape ketan adalah sejenis makanan yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi). Tape ketan dibuat dari beras ketan. Proses respirasi beberapa jenis organisme tingkat rendah, seperti jamur dan bakteri terjadi secara anaerob. Respirasi anaerob untuk menguraikan senyawa organic menjadi senyawa organik lain, beserta hasil sampingannya dapat berlangsung tanpa kehadiran oksigen atau (O2). Proses penguraian senyawa organik menjadi senyawa organik yang berlangsung secara anaerob disebabkan oleh enzim mikroorganisme.
            Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Proses pembuatan tape melibatkan proses fermentasi yang dilakukan oleh jamur Saccharomyces ceriviceae. Jamur ini memiliki kemampuan dalam mengubah karbohidrat (fruktosa dan glukosa) menjadi alcohol dan karbondioksida. Selain Saccharomyces ceriviceae, dalam proses pembuatan tape ini terlibat pula mikrorganisme lainnya, yaitu Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera. Kedua mikroorganisme ini turut membantu dalam mengubah pati menjadi gula sederhana (glukosa

Alat dan bahan pembuatan tape ketan :
  • 2 buah wadah
  • Beras ketan
  • Daun pisang
  •  Sendok
  • Ragi tape

C. Cara Kerja

1.     Cuci bersih semua peralatan yang akan digunakan, lalu keringkan.
2.     Kukus beras ketan tersebut sampai matang.
3.     Angkat beras ketan yang telah matang, lalu letakkan di atas tampah atau baskom, dinginkan dengan cara mengipasinya.
4.     Setelah dingin campurkan ragi yang telah dihaluskan dan aduk sampai merata.
5.     Bungkus ketan yang telah dicampur ragi dengan daun pisang.
6.     Kemudian simpan selama 2-3 hari.

Sabtu, 21 Januari 2012

5 TANDA PRIA MENYUKAI WANITA

Hai kawan, ketemu lagi denganku,,
oh ya kali ini aku ingin menuliskan beberapa tanda pria suka dengan wanita, mari kita lihat tanda-tandanya, cekidottt....

1. Menatap lebih dari 15detik
Katanya bila pria menyukai wanita dan menatapnya lebih dari 15 detik berarti tandanya ia menyuka wanita tersebut.Yah mungkin ia terpesona akan kecantikannya kali ya, hehhee

2. Mendengarkan
Biasanya yang setia mendengarkan itu sahabat tapi beda halnya dengan yang satu ini. Pria jika menyukai wanita bisa juga loh setia mendengarkan ocehan ataupun curhatannya.

3. Dekat-dekat
Sama halnya orang pacaran, tanda ini pun berlaku untuk pria yang menyukai wanita, inginnya selalu dekat-dekat terus. Kayak gak mau kehilangan gitu. udah kayak perangko sama amplop. Hhihihi

4. Sms atau Tlp
Jika pria suka dengan wanita biasanya dia sering-sering sms atau tlp. Menanyakan hal yang gak begitu penting (menurutku) seperti "sudah makan belum ?", "udah tidur belum ?", yah seperti itu lah. Basa-basi supaya menarik perhatian sang wanita pujaan.

5.Cari perhatian
Dengan cari perhatian ia bisa menciptakan tanda-tanda ke sang wanita bahwa ia menyukainya, seperti bersuara agak keras ketika wanita itu lewat disekitaar dia supaya wanita tersebut melihatnya atau melakukan hal yang menurutnya lucu.

nah sekian dulu tulisan dariku, semoga bermanfaat, tunggu postingan berikutnya ya ^-^












Kamis, 19 Januari 2012

SAHABAT SEJATI


Sahabat... Beberapa tahun lalu, kita akan menemukan mereka dari aktivitas sosial secara langsung. Misalnya saja mereka tinggal sebagai tetangga, mereka teman sekolah, teman kuliah atau teman kerja. Tetapi sekarang kita bisa menemukan teman lewat dunia maya, yah,, walaupun mungkin kita tidak mengenal mereka.

Tidak salah kok punya teman dari dunia maya, apalagi jika mereka punya hobi yang sama, punya pengalaman yang bisa dibagi, punya pengetahuan yang bisa bermanfaat. Banyak pertemanan dunia maya yang berakhir menjadi persahabatan sesungguhnya. Apakah mereka bisa menjadi sahabat sejati? Bisa iya, bisa tidak. Karena sahabat sejati dapat dijumpai di mana saja dan kapan saja.

Sebagai seorang perempuan, hidup tidak akan lengkap tanpa kehadiran seorang sahabat, terlebih lagi sahabat sejati yang bisa menjadi cermin siapa diri Anda. 

Sahabat Sejati...
Mengatakan yang Sesungguhnya


Sahabat sejati tidak akan sungkan mengatakan, "Berat badan kamu naik ya?" atau "Ada cabai di gigi kamu, bersihin dong!" Mengapa? Karena mereka melakukan itu tidak lebih untuk kebaikan Anda sendiri. Tidak jarang mereka menjadi alarm yang tidak berhenti memperingatkan Anda bahwa pria yang Anda sukai sebenarnya pria yang tidak baik dan tidak pantas untuk Anda.

Jengkel? Jangan lagi. Mereka tidak sedang menjatuhkan Anda. Mereka mengatakan hal yang sesungguhnya sekalipun terkesan menyakitkan di hati Anda.

Sahabat Sejati...
Mengantar Anda Menggapai Impian

Sekalipun mereka mengatakan hal-hal kebenaran tentang Anda, mereka tidak akan menghakimi atau mengkritik Anda. Mereka adalah pemberi saran terbaik, sekaligus rekan paling gila yang bisa membuat Anda tidak sungkan mengatakan apa sebenarnya impian Anda, apa yang sebenarnya yang Anda cari dalam hidup Anda (seringkali hal ini bahkan tidak diketahui orang tua Anda sendiri).

Sahabat Sejati...
Tidak Meminta Imbalan Apapun

Mungkin Anda pernah saling meminjam barang atau uang pada sahabat Anda, ini wajar. Tetapi di luar itu semua, seorang sahabat tidak mengharap apapun dari Anda. Tidak mengharap Anda akan memberikan sesuatu dalam bentuk materi atau keuntungan lain. Mereka hanya ingin berbagi bersama Anda dan saling menopang. Tidak ada imbalan yang akan mereka minta sebagai bentuk balas jasa.

Sahabat Sejati...
Tidak Akan Mengubah Anda

Mereka menerima apapun diri Anda, apapun pemikiran Anda dan mereka tidak akan meminta Anda untuk berubah menjadi orang lain. Mungkin mereka akan mengingatkan Anda bila terlalu banyak mengonsumsi makanan tak sehat dan masih merokok, tetapi mereka melakukan itu untuk kebaikan Anda. Mereka mungkin mengingatkan Anda untuk tidak berteriak kurang ajar pada seorang supir taksi, tetapi sekali lagi, mereka melakukannya untuk kebaikan Anda.


Sahabat Sejati...
Mau Mendengarkan Anda

Tetapi seorang sahabat mau mendengar apapun yang Anda katakan, bahkan bila membutuhkan waktu berjam-jam. Saat Anda mencurahkan hati dan pemikiran Anda, mereka benar-benar mendengarkan Anda. Melihat mimik wajah Anda, menggali apa yang sedang Anda rasakan dan mereka selalu tahu saat Anda berbohong.

MANAJEMEN DAN ORGANISASI


A. MANAJEMEN.                                                                 
1. Pengertian.
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ”menagement”, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen dapat didefinisikan oleh beberapa ahli sebagai berikut:
·         Merry Parker Follet.
Manajemen adalah bahwa seorang manajer mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi, sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
·         Ricky W. Griffin
Manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai dengan sesuai perencanaan, sementara efisien bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai dengan jadwal.
Ilmu manajemen sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Buktinya, Piramida Mesir yang telah dibangun ribuan tahun yang lalu. Piramida  Mesir tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Daniel Wren membagi pemikiran evolusi manajemen menjadi empat fase, yaitu:
·         Pemikiran awal manajemen.
Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang masing-masing melakukan pekerjaan khusus perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.

Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.

·         Era manajemen ilmiah
Era ini ditandai dengan berkembangan perkembangan ilmu manajemen dari kalangan insinyur seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, dan Harrington Emerson. Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah "penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan." Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern. Pada awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang.Selain itu, Henry Fayol juga mengagas 14 prinsip manajemen yang merupakan dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen.

·         Era manusia sosial.
Era manusia sosial ditandai dengan lahirnya mahzab perilaku (behavioral school) dalam pemikiran manajemen di akhir era manajemen ilmiah. Mahzab perilaku tidak mendapatkan pengakuan luas sampai tahun 1930-an. Katalis utama dari kelahiran mahzab perilaku adalah serangkaian studi penelitian yang dikenal sebagai eksperimen Hawthrone.Kontribusi lainnya datang dari Mary Parker Follet. Follett (1868–1933) yang mendapatkan pendidikan di bidang filosofi dan ilmu politik menjadi terkenal setelah menerbitkan buku berjudul Creative Experience pada tahun 1924. Follet mengajukan suatu filosifi bisnis yang mengutamakan integrasi sebagai cara untuk mengurangi konflik tanpa kompromi atau dominasi. Follet juga percaya bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tujuan organisasi dan mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan kelompok. Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok daripada individualisme. Dengan demikian, manajer dan karyawan seharusnya memandang diri mereka sebagai mitra, bukan lawan.

·         Era modern.
Era moderen ditandai dengan hadirnya konsep manajemen kualitas total (total quality management, TQM) di abad ke-20 yang diperkenalkan oleh beberapa guru manajemen, yang paling terkenal di antaranya W. Edwards Deming (1900–1993)  dan Joseph Juran (lahir 1904).Deming, orang Amerika, dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas di Jepang.Deming berpendapat bahwa kebanyakan permasalahan dalam kualitas bukan berasal dari kesalahan pekerja, melainkan sistemnya. Ia menekankan pentingnya meningatkan kualitas dengan mengajukan teori lima langkah reaksi berantai. Ia berpendapat bila kualitas dapat ditingkatkan, biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material, produktivitas meningkat,  market share meningkat karena peningkatan kualitas dan harga profitabilitas perusahaan peningkat sehingga dapat bertahan dalam bisnis, jumlah pekerjaan meningkat.

2. TEORI MANAJEMEN.
Ada 6 macam teori manajemen, diantaranya:
·         Aliran klasik: Aliran ini mendefinisikan manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemennya. Perhatian dan kemampuan manajemen dibutuhkan pada penerapan fungsi-fungsi tersebut.
·         Aliran perilaku: Aliran ini sering disebut juga aliran manajemen hubungan manusia. Aliran ini memusatkan kajiannya pada aspek manusia da perlunya manajemen memahami manusia.
·         Aliran manajemen Ilmiah: aliran ini menggunakan matematika dan ilmu statistika untuk mengembangkan teorinya. Menurut aliran ini, pendekatan kuantitatif merupakan sarana utama dan sangat berguna untuk menjelaskan masalah manajemen.
·         Aliran analisis sistem: Aliran ini memfokuskan pemikiran pada masalah yang berhubungan dengan bidang lain untuk mengembangkan teorinya.
·         Aliran manajemen berdasarkan hasil: Aliran manajemen berdasarkan hasil diperkenalkan pertama kali oleh Peter Drucker pada awal 1950-an. Aliran ini memfokuskan pada pemikiran hasil-hasil yang dicapai bukannya pada interaksi kegiatan karyawan.
·         Aliran manajemen mutu: Aliran manajemen mutu memfokuskan pemikiran pada usaha-usaha untuk mencapai kepuasan pelanggan atau konsumen.

3. FUNGSI MANAJEMEN.
Ada 4 fungsi manajemen antara lain:
ü  Perencanaan (planning)
memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Planning yang efektif harus memenuhi 5 W 1 H:
-  What   : apa tujuan yang hendak dicapai
-  Why    : mengapa hal tersebut perlu dilakukan.
-  Where : dimana hal tersebut akan dilakukan.
-  When : kapan hal tersebut akan dilakukan
-  Who  : bagaimana cara melakukannya.
ü  Pengorganisasian (organizing)
dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
ü  Pengarahan (directing)
suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha. Mengarahkan juga adalah tugas manajer untuk memberikan perintah kepada bawahannya agar pekerjaan dapat dikerjakan secara efektif dan efisien.
ü  Pengawasan (controling)
Memberikan pengawasan terhadap segala kegiatan supaya apa yang dikerjakan menjadi baik dan lancar baik dari perencanaannya maupun pelaksanaannya. Pengawasan dilaksanakan oleh manajer, baik manajer keuangan dan manajer lain guna menyelesaikan target yang telah ditentukan pada saat perencanaan.


4. PRINSIP MANAJEMEN
Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari :
  1. Pembagian kerja (Division of work)
  2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
  3. Disiplin (Discipline)
  4. Kesatuan perintah (Unity of command)
  5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
  6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
  7. Penggajian pegawai
  8. Pemusatan (Centralization)
  9. Hirarki (tingkatan)
  10. Ketertiban (Order)
  11. Keadilan dan kejujuran
  12. Stabilitas kondisi karyawan
  13. Prakarsa (Inisiative)
  14. Semangat kesatuan, semangat korps.
  1. B. ORGANISASI.
1. PENGERTIAN.
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.

  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
 
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

2. FUNGSI ORGANISASI.
a.  Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan.
b.  Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah
     ditetapkan.
c.  Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Selain mempunyai fungsi, pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:
a.  Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
b.  Kemudahan pimpinan dalam melakukan pengawasan.
c.  Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang dipercaya dalam
     melaksanakan tugas.

Pentingnya mengenal Organisasi:
a.  Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi.
b.  Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka
     mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c.  Spesialisasi dalam melaksanakan tugas.

3. BENTUK ORGANISASI.
·         Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol.
Organisasi ini hanya mengenal satu komando. Satu wewenang yang
turun langsung dari pempin kebawahan, mulai dari manajer puncak
langsung ke mandor, bawahan bertanggung jawab langsung pada atasan.
·         Organisasi Garis dan Staf : diciptakan oleh Harrington Emerson.
Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari
organisasi garis seperti adanya pengawasan secara langsung, serta
mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya
spesialisasi kerja.
·         Organisasi Fungsional : diciptakan oleh F.W. Taylor
Bentuk organisasi ini merupakan gabungan dari bentuk organisasi
fungsional dan organisasi garis dan staf.

4. PRINSIP ORGANISASI.
Menurut A.M.Williams, prinsip-prinsip organisasi meliputi:

·          Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.

·          Prinsip Skala Hirarkhi.

·         Prinsip Kesatuan Perintah.

·         Prinsip Pendelegasian Wewenang.

·          Prinsip Pertanggungjawaban.

·         Prinsip Pembagian Pekerjaan.

·         Prinsip Rentang Pengendalian.

·         Prinsip  Fungsional.

·         Prinsip Pemisahan.

·         Prinsip Keseimbangan.

·         Prinsip Fleksibilitas

·         Prinsip Kepemimpinan.

5. SUMBER DAYA ORGANISASI.
·         Sumber daya manusia.
·         Sumber daya informasi.
·         Sumber daya fisik.
·         Sumber daya keuangan.
·         Sumber daya alam.

WIRAUSAHA


2.1. Pengertian Wirausaha
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produk baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya.

2.1.1. Pengertian Kewirausahaan

a)    Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif  berusaha meningkatkan hasil karyanya  dalam arti meningkatkan penghasilan .
b)    Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan  dan    keinginan melalui inovasi , tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan (robin  1996 )
c)    Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran .

Dari pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa Kewirausahaan adalah suatu sikap yang berusaha untuk memanfaatkan peluang usaha, guna memenuhi  kebutuhan ataupun mencapai kemakmuran dengan inovasi-inovasi yang dimiliki.

2.1.2. Unsur-unsur  Penting Wiraswasta
           
1.    Sikap
Sikap merupakan unsur yang timbul dari dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam bentuk perbuatan atau tindakan. Sikap merupakan modal dasar bagi seorang wirausaha untuk meraih keberhasilan, karena sikap menunjukan kepribadian seseorang yang mempengaruhi pola pikir orang lain terhadap dirinya.

2.    Kemampuan dan keterampilan
Untuk menjadi seorang wirausaha selain mempunyai dana, juga harus mempunyai kemampuan dan keterampilan. Kemampuan dalam  ia merupakan anggota masyarakat yang tidak dapat melepaskan diri dari lingkungannya untuk itu ia harus menghormati etika kemasyarakatan tanpa mengesampingkan budaya setempat.




2.1.3. Ciri-ciri  Wirausaha

·         Selalu optimis
·         Secara terus-menerus melihat peluang yang tidak dapat dilihat oleh orang lain
·         Tidak Pernah merasa puas, dan selalu dapat mengeksploitasi perubahan yang ada
·         Selalu mempunyai komitmen untuk menang
·         Mempunyai inuisi yang tajam
·         Action oriented
·         Dapat memanfaatkan ancaman menjadi peluang

2.1.4.   Fungsi Seorang Wirausaha

·         Memasuki usaha-usaha baru yang belum pernah dicoba oleh orang lain.
·         Memulai produksi suatu jenis barang / jasa baru atau jenis barang / jasa yang sudah ada dengan cara baru.Melaksanakan reorganisasi usahanya.
·         Membuka pasaran baru.
·         Mengembangkan sumber-sumber logistic baru atau mengusahakan inovasi-inovasi.

2.1.5.   Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kewirausahaan

·         Personal, menyangkut aspek kepribadian seseorang
·         Sociological, yaitu menyangkut hubungan dengan keluarga, menunjang atau tidak
·         Environmental, ini menyangkut factor lingkungan seseorang dimana ia dibesarkan, ia akan terpengaruh dengan lingkungan tersebut

2.1.6.   Manfaat yang dapat diraih bila sesorang menjadi wirausahawan

·         Mengurangi pengangguran, memperluas daya tampung tenaga kerja
·         Pemelihara keserasian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
·         Mendorong seseorang hidup mendiri tanpa tergantung pada orang lain
·         Memperbanyak orang yang taat hokum dan peraturan
·         Mengembangkan kehidupan ekonomi kerakyatan
·         Mendidik generasi muda untuk disiplin dan menciptkan lapangan kerja baru
·         Memberi contoh hidup sederhana, dan suka kerja keras





2.2.        Perusahaan Kecil

2.2.1.   Pengertian Perusahaan Kecil

Usaha kecil merupakan usaha yang mempunyai jumlah tenaga kerja kurang dari 50 orang, atau berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999 kategori usaha kecil adalah yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 (tidak termasuk tanah dan bangunan); penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00.milik Warga Negara Indonesia, bukan afiliasi badan usaha lain (berdiri sendiri), dan berbentuk usaha perorangan, badan usaha, atau koperasi.

Ebert dan Griffin mendefinisikan bisnis kecil adalah suatu usaha yang dimiliki dan dikelola secara bebas, dan bisnis kecil ini tidak mendominasi  pasar. Bisnis kecil ini bukan merupakan bagian atau cabang dari perusahaan lain. Yang menjalankan bisnis ini adalah pemilik sendiri, bekerja bebas sesuai dengan kesanggupannya.

2.2.2.   Ciri-ciri Perusahaan Kecil

a)    Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM.
b)    Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri,berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan.
c)    Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.

2.2.3.   Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil

Kekuatan Perusahaan kecil

1.       Manajemen perusahaan lebih dapat terkontrol
2.       Prosedur hukumnya sederhana
3.       Bebas dalam menentukan barang atau jasa yang diproduksi
4.       Pemilik dapat menerima seluruh laba
5.       Pendistribusian barang ataupun pengenalan produk lebih mudah

Kelemahan Perusahaan Kecil

1 .     Resiko usaha ditanggung oleh si pemilik
2 .     Kurangnya informasi dalam menjalankan bisnis
3 .     Pembagian kerja tidak proposional
4 .     Tidak ada perencanaan mengenai anggaran
5 .     Tidak pernah melakukan studi kelayakan



2.2.4.   Cara-cara Mengembangkan Perusahaan Kecil

a)    Mengetahui kondisi internal maupun eksternal perusahaan.

Disini Perusahaan harus mengetahui kondis internal dan eksternal perusahaan, kondisi internal       dapat berupa peningkatan produksi ataupun peningkatan mutu barang, selain itu menajemen perusahan harus lebih ditingkatkan agar dapat memanage perusahaan dengan baik, sedangkan dari sisi eksternal perusahaan perusahaan harus melihat kondisi masyarakat sebagai konsumen, perusahaan harus mengetahui barang/jasa apa yg sedang dibutuhkan oleh konsumen, dengan melihat para pesaing kita dapat menentukan harga untuk barang.

b)   Melakukan promosi produk

Promosi harus lebih gencar dilakukan sebagai usaha untuk memperkenalkan produk, promosi dapat  berupa potongan harga ataupun penjualan paket.

2.2.5.      Sebab-sebab Kegagalan Bisnis Kecil

·         Tidak mampu mengelaola bisnis, kurang pengetahuan
·         Terlalu santai menjalankan bisnis
·         Tidak mampu melakukan pengawasan terhadap pegawai
·         Modal sangat kecil, sehingga menjadi serba sulit

2.2.6.      Faktor yang mendorong  keberhasilan bisnis kecil :

·         Ada usaha kerja keras
·         Produk yang dijual memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekelilingnya
·         Pemilik adalah seorang yang mampu memimpin
·         Ada factor keberuntungan, yaitu adanya titik temu antara berdoa dan berusaha