Sabtu, 02 November 2013

TUGAS 3

artikel perekonomian indonesia 2013

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah, Sinyal Indonesia Sudah Krisis Ekonomi?

Walau Presiden SBY, Wakil Presiden Boediono, dan Menteri Keuangan Chatib Basri sepertinya cuek dan pede-pede saja terkait pelemahan nilai tukar rupiah, saya sebagai rakyat biasa merasa gusar. Mulai ada pertanyaan kalau kalau ini merupakan pertanda sebuah krisis ekonomi seperti 1997? Presiden dan pembantunya di bidang ekuin bisa saja berdalih bahwa ekonomi baik-baik saja, ini hanya sebagai sebuah konsekuensi logis penguatan ekonomi Amerika.

Saya akui, saya mungkin tidak sepaham Chatib Basri yang konon katanya maestro ekonomi asal FEUI. Namun, bukanlah masalah sepertinya untuk protes kepada Chatib Basri dan bos-bosnya yang tidak otentik dalam memberikan reaksi terhadap sebuah permasalahan. Bertele-telenya sikap sok cuek Chatib dan SBY (yang dengan santainya bilang: “Emangnya Kenapa kalau rupiah melemah?“) justru itu yang membunuh kepercayaan diri rakyat. Bebal dan percaya diri itu beda jauh, bung! Jumat lalu, SBY baru bicara tentang penanganan, mungkin sudah telat.

Pemerintah mungkin bisa santaiii seperti kata bang Rhoma Irama. Hanya saja kenyataan dan angka-angka tidak bisa santai. Kalau dari sisi kurs saja, keliatan banget pelemahan nilai tukar rupiah sudah ga nyantai. Bayangin menteri jenis apa yang di media justru seperti bebal dan acuh melihat keseimbangan rupiah seperti di bawah? Chatib Basri sepertinya tidak sadar bahwa di saat rupiah bergejolak seperti di bawah imbasnya fatal terhadap dunia usaha kita yang masih sangat tergantung dengan bahan baku impor.



Kemudian apakah penurunan signifikan SEKALI pada index saham IHSG kita bukan sesuatu yang nyata dan urgent? IHSG dalam 3 bulan terakhir sudah turun lebih dari 20%. Mungkin beberapa bilang bahwa IHSG turun akibat koreksi natural karena sempat menyentuh rekor tertingginya. Ya, mungkin ada faktor tersebut. Tapi apakah koreksi sampai 20% lebih? Koreksi 20% lebih, bisa jadi lebih karena panik pelaku bursa dan investor yang memindahkan dananya ke market yang lebih stabil. Lebih penting lagi, pelemahan >20% merupakan cerminan turunnya performance fundamental perusahaan-perusahaan kita yang pastinya tergerus akibat pelemahan nilai tukar rupiah.



Percaya deh: Pasar Sudah Panik
Tidak seperti tiga serangkai otak ekonomi kita: SBY, Boediono, dan Chatib Basri yang sok cool tapi palsu. Market kita tampak panik. Penurunan IHSG menunjukkan hal itu. Namun hal yang menguatkan adalah kinerja harga emas yang sudah balik mengkilap:



Kenaikan harga emas biasanya indikasi dari ekonomi panik di mana orang cari aman lewat membeli emas sehingga harganya naik. Ya lebih aman, dibandingkan uangnya menganggur di bank atau di dompet yang nilainya akan tergerus habis.


Oleh karena itu sebaiknya kita juga bersiap secara individu. Kalau memang ada sedikit uang, lebih baik di convert ke dalam dollar maupun emas. Ini merupakan cara terbaik mengamankan aset. Nasionaliskah membeli dollar untuk mengamankan diri sendiri? Tanya pada negara dan pemerintah, apakah mereka peduli dengan asetmu?

TUGAS 2

Kualitas Karya Tulis ditentukan Oleh Beberapa Aspek

Kualitas karya tulis ditentukan oleh beberapa aspek, yaitu :
1.  Topik yang menarik
Yang sangat di perlukan dalam karya tulis adalah Judul. Di mana Judul tersebut harus di buat semenarik mungkin agar pembaca semakin tertarik untuk memahami karya tulis yang telah dibuat oleh penulis. Akan tetapi Judul tidak saja harus mengandung pengertian yang tepat untuk melukiskan seluruh isi karya tulis tetapi syarat-syarat untuk berhubungan dengan gramatikapun harus terpenuhi. Judul harus dapat mencakup ide yang paling pokok dari seluruh isi karya tulis tersebut.

Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan ini adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :
A.   Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah. Dalam penulisannya harus mengikuti kaidah kebenaran isi, metode kajian, serta tata cara penulisannya yang bersifat keilmuan. Salah satu cara untuk memenuhi kaidah tersebut adalah dengan melakukan pemilihan topik yang jelas dan spesifik. Pemilihan unuk kerya tulis ilmiah dapat dilakukan dengan cara :
a. Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya.
b. Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
c.  Menelusuri Topik
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran.

Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pemilihan topik adalah:
a.Area Topik
Area topik memuat cakupan masalah yang akan diangkat dalam penulisan karya tulis ilmiah. Topik lebih luas daripada judul, karena topik mencakup isi pokok dan area yang akan dibahas dan ditulis.

b.Keterbatasan
Keterbatasan yang sering ditemui dalam pemilihan topik, seringkali adalah keterbatasan yang disesuaikan dengan: 1)minat, 2)kemampuan dilaksanakan, 3) kemudahan dilaksanakan, 4) kemudahan dibuat menjadi masalah yang lebih luas, dan 5) manfaat.

2.  Mudah di pahami oleh pembaca
Aspek ini merupakan aspek lanjutan dari sebelumnya, dimana saat pembaca melihat judul yang menarik. Namun saat membaca membuat mengantuk atau bosan, tidak mustahil sang pembaca langsung menutup laman tersebut. Tipsnya adalah : :
· Jangan memberi terlalu banyak teks yang di tampilkan
· Gunakan kombinasi gambar dan warna
· Gunakan bahasa yang familiar di telinga masyarakat atau berikan penjelasan setelahnya
Salah satu tujuan penulisan buku adalah agar buku tersebut menarik pembacanya adalah mudah dipahami. Kemenarikan suatu buku tidak saja dari isi materi yang disajikan tetapi juga sosok tampilan buku. Buku yang terlalu tebal, penuh dengan tulisan mungkin kurang menarik bagi kelompok pembaca tertentu. Sebab itu sangat penting untuk mengetahui kepada siapa buku anda akan ditujukan. Buku bagi kelompok anak-anak, tentunya disajikan dengan sosok yang meriah, warna-warni, ceria sesuai dengan kehendak mereka.


TUGAS 1

Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

1. Contoh Menggunakan Bahasa Indonesia Secara baik dan benar
Contoh menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi.

Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan bahasa:
  • Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang ?
  • Apa yang kamu lakukan tadi?
Misalkan ketika dalam dialog antara seorang Guru dengan seorang siswa
  • Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan tugas?
  • Rino : sudah saya kerjakan pak.
  • Pak guru : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan.
  • Rino : Terima kasih Pak.

Jika bahasa sudah baku atau standar, baik yang ditetapkan secara resmi lewat surat putusan pejabat pemerintah atau maklumat, maupun yang diterima berdasarkan kesepakatan umum dan yang wujudnya dapat kita saksikan pada praktik pengajaran bahasa kepada khalayak, dapat dengan lebih mudah dibuat pembedaan antara bahasa yang benar dengan yang tidak.  Pemakaian bahasa yang  mengikuti kaidah yang  dibakukan atau yang dianggap baku  itulah yang merupakan bahasa yang benar.

Contoh Fungsi Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

1. Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.

2. Ciri Bahasa
Ciri-ciri dari bahasa adalah:
a. Sistematik.
b. Arbiter.
c. Vokal.
d. Bermakna.
e. Komunikatif.
f. Ada di masyarakat.

Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.

Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain, ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain. Membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita dan mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita juga ingin orang lain membeli atau menanggapi hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.

Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sejaman kita.

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer) dan tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki cirri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat.

Tulisan adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi.

Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.

contoh dari fungsi bahasa sebagai alat komunikasi :
  • disaat seorang motivator berbicara dengan audience-audience nya dari kalangan menengah ke atas atau orang yang berpendidikan tinggi, maka dia akan memakai tata bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan kata-kata yang baku atau kata-kata asing. berbeda saat sang motivator berbicara dengan masyarakat umum, dia akan menggunakan tata bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan kata-kata yang lebih mudah dicerna oleh masyarakat umum.

Alat-alat yang digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badaniah, alat bunyi-bunyian, kentongan, lukisan, gambar, dsb). Contohnya sebagai berikut :
  • bedug dalam agama islam dipukul untuk tanda segera melakukan sholat
  • suasana gemuruh kentongan dipukul saat tanda ketika ada bahaya
  • alarm sekolah untuk tanda segera istirahat atau masuk ke kelas
  • adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran
  • alarm untuk tanda segera berkumpul
  • telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
  • simbol – tanda stop untuk pengguna jalan, simbol laki-laki dan perempuan bagi pengguna toilet.
  • gambar peta yang menunjukkan jalan
  • bunyi alarm (suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam) dsb.

contoh lain dalam kehidupan sehari-hari :
misalkan seorang satpam perumahan berjaga-jaga/ronda pada malam hari, pada saat sudah mendekati jam 12.00 malam satpam tersebut membunyikan kentongan yang bertanda bahwa waktu sudah tepat pukul 12.00 malam. Dan timbul timbal balik antara satpam sama orang-orang disekitar perumahan.setiap orang jadi lebih mengerti tanda waktu pergantian tersebut. Jadi, bahasa yang dipakai satpam tersebut berupa kentongan yang memberikan pertanda sesuatu akan terjadi/ sesuatu yang sudah mestinya dilakukan.


http://vhi3y4.wordpress.com/contoh-menggunakan-bahasa-indonesia-secara-baik-dan-benar/

TULISAN 10

A. Metode Cost dan Metode Equity

Dalam akuntansi dikenal dua metode pencatatan investasi, yaitu metode harga perolehan (cost method) dan metode ekuitas (equity method), adalah sebagai berikut :  
1.    Metode harga perolehan adalah metode pencatatan investasi yang pada awal perolehan investasi, investor mencatat investasi sebesar biayanya (historical cost accounting), dividen maupun distribusi laba dicatat sebagai penghasilan, namun apabila dividen yang diterima melebihi bagian investor atas laba investee dipandang sebagai pemulihan investasi dan dicatat sebagai pengurang investasi sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 13 tentang Akuntansi untuk Investasi. Secara akuntansi, metode biaya harus diterapkan oleh investor yang memiliki saham berhak suara pada perusahaan lain (investee) baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan kepemilikan kurang dari 20%.

2.   Metode ekuitas adalah metode pencatatan investasi yang pada awal perolehan investor mencatat investasi sebesar biayanya, dividen maupun distribusi laba dicatat sebagai pengurang akun investasi. Nilai investasi ditambah atau dikurangi dengan bagian laba/rugi investor pada perusahaan asosiasi setelah tanggal perolehan. Untuk investasi dalam perusahaan asosiasi diatur dalam PSAK No. 15 tentang Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi. Metode ekuitas harus diterapkan oleh investor yang memiliki saham berhak suara pada perusahaan investee baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kepemilikan 20% atau lebih.  

Metode “Harga Perolehan/cost” diikuti untuk mencatat investasi saham-saham perusahaan anak, maka hanya deviden atas saham-saham tersebut yang diakui sebagai pendapatan oleh perusahaan induk. Dan laba atau rugi ataspemilikan modal hanya timbul apabila sebagain atau seluruh jumlah saham yang dimiliki itu dijual. Kedua hal tersebut merupakan perbedaan prinsipial antara kedua metode pencatatan investasi saham-saham perusahaan anak.

            Metode “harga perolehan”, saldo rekening Investasi saham perusahaan anak,tetap jumlahnya, kecuali apabila terjadi penjualan atau pembelian tambahan atas saham-saham yang dimiliki, karna “harga perolehan’’ hanya terjadi sekali pada saat pemilikan. Pada metode harga perolehan, perusahaan induk tidak mencatat atas bagian laba yang diperoleh perusahaan anak sampai dengan laba tersebut dibagikan sebagai deviden. Pada metode harga perolehan bagain deviden yang dibagikan oleh perusahaan anak, dicatat bebit dalam rekening Piutang Deviden (Kas), dengan rekening lawan kredit “Penghasilan Deviden”



Perbedaan antara metode equity dengan metode harga perolehan dapat dilihat pada Tabel 1.

Keterangan
Metode Equity
Metode Harga Perolehan
Rekening Investasi Saham Perusahaan anak


Bagian laba yang diperoleh

Laporan Laba – Rugi
Berubah – ubah sesuai perubahan jumlah kekayaan bersih perusahaan anak

Dicatat dalam laporan keuangan (neraca) yang dikonsolidasi
Tidak mencantumkan “pendapatan atau kerugian” atas investasi saham,
Jumlahnya selalu tetap, kecuali ada penjualan atau pembelian tambahan atas saham yang dimiliki
Tidak hanya diakui pada laporan keuangan (neraca)

Bagian deviden dicatat debit pada rekening piutang deviden (kas), dengan rekening “penghasilan deviden” pada sisi kredit



TULISAN 9

REKONSILIASI BANK

1.     Pengertian Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi Bank adalah suatu prosedur pengendalian terhadap kas di Bank dengan membandingkan catatan kas perusahaan secara periodik Bank mengirimkan laporan berupa kas statment yang berisi semua transaksi penyetoran selama priode tertentu. Rekonsiliasi bank dilakukan untuk menunjukkan dan menjelaskan adanya perbedaan antara catatan kas menurut bank dan menurut perusahaan. Jika perbedaan dihasilkan dari transaksi yang belum dicatat bank, maka catatan perusahaan dianggap benar. Sebaliknya, jika perbedaan dihasilkan dari kesalahan dalam catatan perusahaan dan catatan bank, maka diperlukan penyesuaian. Atau dengan kata lain suatu proses untuk menghilangkan perbedaan saldo dari hasil pencatatan transaksi bank menurut perusahaan dengan laporan  rekening koran dari bank.

2.     Tujuan Rekonsiliasi Bank

· Menentukan saldo kas (bank) yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan (neraca).
· Mengamankan kekayaan perusahaan dan mendeteksi kemungkinan adanya penyalahgunaan kas di bank.

3.     Faktor-faktor
Pada umumnya, perbedaan antara saldo kas menurut catatan perusahaan dan catatan bank disebabkan oleh 2 (dua) faktor, yaitu :
A.   Perbedaan Waktu Pengakuan
  •  Adanya setoran dalam perjalanan (deposit intransit), yaitu setoran yang dilakukan oleh perusahaan, tetapi pihak bank belum menerima, atau belum mengkredit rekening perusahaan. Akibatnya, saldo kas menurut bank terlalu rendah dibanding saldo kas yang benar.
  •  Cek yang belum diuangkan (outstanding check), yaitu cek yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai tanda pembayaran kepada pihak lain, tetapi pihak penerima belum menguangkan cek tersebut ke bank. Akibatnya bank belum mengetahui adanya pengeluaran oleh perusahaan, sedang perusahaan sudah mencatat adanya pengeluaran. Akibatnya saldo kas menurut bank terlalu besar dibandingkan dengan saldo kas yang benar.
  • Tagihan piutang perusahaan yang dilakukan oleh bank (bank collections) tetapi pihak perusahaan belum menerima memo kredit dari bank. Akibatnya saldo kas menurut perusahaan terlalu rendah dibanding saldo kas yang benar.
  • Biaya bank (bank charge)yang telah didebitkan ke rekening perusahaan di bank, tetapi perusahaan belum menerima surat pemberitahuan dari bank. Akibatnya, saldo kas menurut perusahaan terlalu besar dibanding saldo kas yang benar.
  • Adanya cek kosong atau dana kurang, yaitu cek yang diterima oleh perusahaan dari langganannya sebagai penerimaan kas, tetapi setelah disetorkan ke bank ternyata cek tersebut tidak ada dananya atau kurang. Karena perusahaan telah mencatat cek tersebut sebagai penerimaan, saldo kas menurut perusahaan terlalu besar dibanding saldo kas yang benar.

B.   Kesalahan Pencatatan oleh Bank atau oleh Perusahaan
Kesalahan pencatatan yang terjadi pada bank atau pada perusahaan. Akibat yang terjadi karenakesalahan ini berbeda-beda tergantung pada jenis kesalahan yang ada.

4.       Format rekonsiliasi bank
Format rekonsiliasi bank dipengaruhi oleh tujuan rekonsiliasi dilaksanakan. Berdasarkan tujuan rekonsiliasi, ada dua bentuk rekonsiliasi bank :
a.   Rekonsiliasi saldo bank dan saldo perusahaan untuk mendapatkan saldo yang harus dilaporkan. Bentuk ini terdiri atas dua seksi, yaitu:
  • seksi saldo per laporan bank
  • seksi saldo per buku.

b.   Rekonsiliasi ini dapat dimulai dengan melakukan rekonsiliasi saldo menurut bank beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, kemudian diikuti dengan saldo menurut perusahaan atau sebaliknya.
c.   Rekonsiliasi saldo bank ke saldo perusahaan atau sebaliknya. Rekonsiliasi ini disiapkan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut.

5. Penyebab-penyebab perbedaan saldo antara catatan bank dengan catatan perusahaan antara lain :
a. Piutang perusahaan yang telah ditagih oleh bank langsung ditambahkan pada rekening perusahaan, tetapi oleh bank belum diberitahukan kepada perusahaan, sehingga perusahaan belum membukukannya.
b. Atas simpanan perusahaan pada bank, bank akan memberikan jasa bunga. Bunga yang diberikan oleh bank ini sudah ditambahkan kepada rekening perusahaan, sedangkan perusahaan sendiri belum mencatatnya karena belum diberitahu oleh bank.
c. Perusahaan mungkin saja mengeluarkan cek untuk suatu pembayaran. Cek yang dikeluarkan oleh perusahaan tadi, ternyata belum diuangkan oleh si pemegang nya, sehingga bank belum mengurangi jumlah uang yang ada sebesar cek yang belum diuangkan oleh si pemegang cek itu.
d. Perusahaan mungkin saja menerima suatu cek kosong dan telah membukukannya karena tidak mengetahui kalau cek itu kosong. Bagi bank cek ini tidak dibukukan/ditambahkan kedalam rekening perusahaan, karena cek yang diterima oleh perusahaan itu ternyata tidak mempunyai dana pada bank.
e. Atas jasa-jasa yang diberikan oleh bank untuk kepentingan perusahaan, bank akan membebankan biaya pada perusahaan. Pembebanan ini, ternyata belum diberitahukan oleh bank kepada perusahaan, sehingga perusahaan belum membukukan jumlah yang dibebankan oleh bank.
f.  Transaksi autodebet yang sudah dibukukan bank namun belum dibukukan perusahaan.
g. Bunga dan jasa giro yang sudah diberikan bank namun belum dibukukan perusahaan.
h. Cek yang dikeluarkan oleh perusahaan namun belum diuangkan oleh penerimanya, sehingga bank belum mengurangi saldo kredit rekening sebesar nilai cek.
i.  Cek kosong yang diterima perusahaan, yang telah dibukukan sebagai penerimaan namun oleh bank tidak dikreditkan.


TULISAN 8

Sekuritas hutang

Tujuan akuntansi sekuritas hutang diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
  1. Sekuritas hutang yang dimiliki sampai jatuh tempo (Held-to-maturity)
  2. Sekuritas hutang yang siap dijual kapan saja (Available for sale)
  3. Sekuritas hutang perdagangan (Trading Securities)

A.    Sekuritas hutang yang dimilik sampai jatuh tempo (Held-to-maturity)
Hanya sekuritas hutang yang dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo karena, menurut definisinya, sekuritas ekuitas tidak mempunyai tanggal jatuh tempo. Sekuritas harus diklasifikasikan sebagai dimiliki sampai jatuh tempo hanya jika entitas yang melaporkan mempunyai (1) nilai positif (2) kemampuan untuk memiliki sekuritas itu sampai jatuh tempo. Sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo dipertanggungjawabkan sebesar biaya yang diamortisasi, bukan pada nilai wajarnya. Karena sekuritas yang dimiliki sampai jatuh tempo tidak disesuaikan ke nilai wajar, maka sekuritas ini tidak meningkatkan volatilitas laba yang dilaporkan atau modal yang dilaporkan seperti halnya sekuritas perdagangan dan sekuritas yang tersedia untuk dijual.

  1. Sekuritas hutang yang tersedia untuk dijual kapan saja (Available for sale)
Investasi dalam sekuritas hutang yang termasuk dalam kategori tersedia untuk dijual dilaporkan sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang berkaitan dengan perubahan nilai wajar sekuritas hutang yang tersedia untuk dijual dicatat dalam akun keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi. Akun ini dilaporkan sebagai laba komprohensif lainnya dan sebagai komponen terpisah dari ekuitas pemegang saham sampai direalisasi. Jadi, perubahan nilai wajar tidak dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih sampai sekuritas itu dijual. Pendekatan ini mengurangi volatilitas laba bersih.

C.     Sekuritas hutang perdagangan (Trading Securities)
Sekuritas perdagangan dimiliki dengan maksud akan dijual dalam periode waktu yang singkat. Perdagangan dalam konteks ini berarti pembelian dan penjualan sering dilakukan, dan sekuritas perdagangan digunakan untuk menghasilakan laba dari selisih harga jangkah pendek. Periode kepemilikan atas sekuritas ini biasanya kurang dari tiga bulan dan mungkin lebih sering diukur dalam hitungan hari atau jam. Sekuritas ini dilaporkan pada nilai wajar, dengan keuntungan dan kerugian kepemilikan yang belum direalisasi dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih.
Sekuritas hutang yang dipegang sampai jatuh tempo (Held to Maturity) dan yang siap dijual kapan saja (Available for sale) disajikan pada neraca sebagai Investasi (lancar maupun tidak lancar). Sedangkan sekuritas hutang perdagangan disajikan sebagai kas dan setara kas. Perbedaan penyajian terjadi karena sekuritas perdagangan memang dikususkan untuk mengambil keuntungan dari kenaikan atau penurunan harga obligasi di pasaran (spekulasi).

Sekuritas ekuitas

Tujuan akuntansi sekuritas ekuitas diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
  1. Metode ekuitas  (Equity method)
  2. Sekuritas ekuitas yang siap dijual kapan saja (Available for sale)
  3. Sekuritas ekuitas perdagangan (Trading Securities)

A.    Metode ekuitas  (Equity method)
Dalam metode ini diketahui adanya hubunngan ekonomi yang nyata antara investee dan investor.Investasi pada awalnya dicatat pada setiap periode untuk memperhitungkann perubahan aktiva bersih investee.Yaitu jumlah yang tercatat investasi secara periodik ditambah atau dikurangi dengan bagian proporsional investor atas laba atau rugi investee dan dikurangi degan semua deviden yang diterima investor dari investee.Metode ini mengakui bahwa laba investee akan menambah aktiva bersih investee dan bahwa kerugian serta deviden investee mengurangi aktiva bersih tersebut.

Menurut metode nilai wajar hanya deviden tunai yang diterima yang dilaporkan sebagai pendapatan.Perolehan laba bersih oleh investee tidak dianggap sebagai dasar yang tepat untuk mengakui laba dari investasi oleh investor.Alasannya adalah bahwa kenaikan aktiva bersih yang berasal dari operasi investee yang menguntungkan mungkin saja secara permanen ditahan dalam bisnis oleh investee.Oleh karena itu pendapatan tidak diangggap diperoleh investor akan diuntungkan jika jika investee memperoleh laba. Penggunaan deviden sebagai dasar untuk mengakui pendapatan dapat menimbulakan masalh tambahan.Dengan kata lain jika deviden digunakan sebagai dasar untuk mengakui pendapatan keadaan ekonomi tidak dilaporkan sebagaimana mestinya.

  1. Sekuritas ekuitas yang siap dijual kapan saja (Available for sale)
Dicatat sebagai biaya atau harga pokoknya pada saat diperoleh.
Ayat jurnal saat diperoleh adalah:
Sekuritas yang tersedia untuk dijual                                           xxx
Kas                                                                                          xxx
Ayat jurnal untuk deviden tunai adalah:
Kas                                                                                               xxx
Pendapatan deviden                                                                 xxx
Jika sesorang investor memiliki kurang dari 20% saham biasa perusahaan lain maka dianngap sebagai dasar yang tepat untuk mengakui laba dari investasi oleh investor.Oleh karena itu laba bersih tidak diangggap diperoleh oleh investor sampai deviden tunai diumumkan oleh investee.
Kerugian bersih yang belum direalisasi yang berkaitan degan perubahan nilai wajar sekuritas ekuitas yang tersediua untuk dijual dicatat dalam akun keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi-ekuitas dilaporkan sebagai bagian dari laba komperhensif lainnya dan sebagai komponen ekuitas pemenang saham sampai direalisasi.

Ayat jurnalnya adalah:
Keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi-ekuitas         xxx
penyesuaian nilai wajar sekuritas tersedia untuk dijual                              xxx

Ayat jurnal untuk mencatat keuntungan yang direalisasi atas penjualan:
Kas                                                                                   xxx
sekuritas yang tersedia untuk dijual                               xxx
keuntungan atas penjualann saham                                xxx

Akun penyesuaian nilai wajar sekuritas yang mempunyai saldo kredit maka untuk menyesuaikan portofolio yang tersedia untuk dijual ke nilai wajar sekuritas harus didebet.

Ayat jurnalnya adalah:
penyesuaian nilai wajar sekuritas tersedia untuk dijual                         xxx
Keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi-ekuitas        xxx

  1. Sekuritas ekuitas perdagangan (Trading Securities)
Untuk sekuritas ekuitas perdagangan keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direaliasi dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih.Jadi digunakan judul akun keuntungan atau kerugian kepemilikan yang belum direalisasi-laba.Ketika penjualan dilakukan bagian keuntungan atau kerugian diakui dalam laba. Atau perlakuan untuk sekuritas perdagangan dengan sekuritas siap jual hampir sama, kecuali pada penyesuaian kos ke nilai wajar. Pada sekuritas perdagangan untung atau rugi karena  kos dibawah atau diatas nilai wajar diperlakukan sebagai pengurang  penghasilan.

Alasan kenapa sekutitas ekuitas tidak memiliki tanggal jatuh tempo dan bunga yg dibayarkan :
·         Menurut definisi, sekuritas ekuitas tidak mempunyai tanggal jatuh tempo. Sekuritas harus diklasifikasikan sebagai dimiliki sampai jatuh tempo hanya jika entitas yang melaporkan mempunyai (1) nilai positif (2) kemampuan untuk memiliki sekuritas itu sampai jatuh tempo dan sekuritas ekuitas tidak memiliki kriteria tersebut.
·         Sekuritas ekuitas digambarklan sebagai sekuritas yang menunjukan bagian kepemilikan seperti saham biasa, saham preferen atau modal saham lainya. Dan Metode bunga efektif diterapkan pada investasi obligasi dengan cara yang sama seperti yang diuraiaknuntuk hutang obligasi. Suku bunga efektif atau hasil dihitung pada saat investasi dilakukan dan dikenakan pada jumlah tercatat awalnya (nilai buku) atas setiap periode bunga untuk menghitung pendapatan bunga. Karena itu ekuitas tidak memiliki bunga yang harus dibayarkan.