Industri lemah jadi alasan negara sulit maju
Merdeka.com
- Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut Indonesia sangat sulit bergerak dari
status negara berkembang. Indonesia dinilai akan terus terjebak di masyarakat
kelas menengah atau biasa disebut middle income trap.
Peneliti Pusat Peneliti Ekonomi
(P2E) LIPI, Latief Adam, menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat Indonesia
sulit jadi negara maju. Salah satunya adalah karena lemahnya struktur industri
dalam negeri.
"Struktur industri lemah,
kita sangat tergantung barang impor. 90 persen impor kita itu untuk bahan baku
dan barang modal. Sektor industri menjerit jika depresiasi Rupiah dan inflasi.
Ini menambah beban produksi. Cost of doing business mengalami
peningkatan," ucap Latief di kantor LIPI, Jakarta, Senin (23/12).
Faktor berikutnya adalah
Indonesia tidak punya strategi besar dan sektor unggulan. Saat ini, pemerintah
membanggakan tekstil Indonesia yang telah merambah pasar internasional, namun
tekstil belum bisa disebut sebagai sektor unggulan.
"Grand strategi kita belum
punya sektor unggulan. Pewarna tekstil saja kita masih impor dan ini belum di
definisikan dengan jelas apa itu sektor unggulan," tegasnya.
Selain itu, 'pohon industri'
Indonesia sangat tidak jelas. Di satu sisi industri Indonesia telah melakukan
ekspor namun pemerintah masih melakukan impor produk yang sama. Hal ini bisa
dilihat langsung dari produk baja atau steel.
"Kasus baja atau steel kita
punya penghasil biji logam dan kita ekspor. Di sisi lain kita impor bola bola
baja dari Australia dan Brazil. Dijadikan rangka baja. Baja kita kualitas
rendah. Belum bisa digunakan untuk body mobil, blok mesin."
Selanjutnya, faktor yang
mempersulit Indonesia jadi negara maju adalah tidak adanya regulasi pendukung.
Banyak aturan pusat dan daerah tidak sinkron sehingga mempersulit pertumbuhan.
Proses perizinan di Indonesia juga masih tergolong lama yang menghabiskan waktu
berbulan-bulan.
"Serta dari kondisi makro
seperti nilai tukar, inflasi, cadangan devisa. Kemudian infrastruktur kita
rasio level belum ideal hanya 2,4 persen. Itu idealnya 5 persen terhadap PDB.
Vietnam 10 persen, India 8 persen," tutupnya.
Kesimpulan
: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut Indonesia sangat sulit
bergerak dari status negara berkembang. Peneliti Pusat Peneliti Ekonomi (P2E)
LIPI, Latief Adam, menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat Indonesia sulit
jadi negara maju. Salah satunya adalah karena lemahnya struktur industri dalam
negeri. Faktor berikutnya adalah Indonesia tidak punya strategi besar dan
sektor unggulan. Selanjutnya, faktor yang mempersulit Indonesia jadi negara
maju adalah tidak adanya regulasi pendukung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar