Kamis, 26 Desember 2013

Tulisan 15

Industri lemah jadi alasan negara sulit maju


Merdeka.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut Indonesia sangat sulit bergerak dari status negara berkembang. Indonesia dinilai akan terus terjebak di masyarakat kelas menengah atau biasa disebut middle income trap.
Peneliti Pusat Peneliti Ekonomi (P2E) LIPI, Latief Adam, menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat Indonesia sulit jadi negara maju. Salah satunya adalah karena lemahnya struktur industri dalam negeri.
"Struktur industri lemah, kita sangat tergantung barang impor. 90 persen impor kita itu untuk bahan baku dan barang modal. Sektor industri menjerit jika depresiasi Rupiah dan inflasi. Ini menambah beban produksi. Cost of doing business mengalami peningkatan," ucap Latief di kantor LIPI, Jakarta, Senin (23/12).
Faktor berikutnya adalah Indonesia tidak punya strategi besar dan sektor unggulan. Saat ini, pemerintah membanggakan tekstil Indonesia yang telah merambah pasar internasional, namun tekstil belum bisa disebut sebagai sektor unggulan.
"Grand strategi kita belum punya sektor unggulan. Pewarna tekstil saja kita masih impor dan ini belum di definisikan dengan jelas apa itu sektor unggulan," tegasnya.
Selain itu, 'pohon industri' Indonesia sangat tidak jelas. Di satu sisi industri Indonesia telah melakukan ekspor namun pemerintah masih melakukan impor produk yang sama. Hal ini bisa dilihat langsung dari produk baja atau steel.
"Kasus baja atau steel kita punya penghasil biji logam dan kita ekspor. Di sisi lain kita impor bola bola baja dari Australia dan Brazil. Dijadikan rangka baja. Baja kita kualitas rendah. Belum bisa digunakan untuk body mobil, blok mesin."
Selanjutnya, faktor yang mempersulit Indonesia jadi negara maju adalah tidak adanya regulasi pendukung. Banyak aturan pusat dan daerah tidak sinkron sehingga mempersulit pertumbuhan. Proses perizinan di Indonesia juga masih tergolong lama yang menghabiskan waktu berbulan-bulan.
"Serta dari kondisi makro seperti nilai tukar, inflasi, cadangan devisa. Kemudian infrastruktur kita rasio level belum ideal hanya 2,4 persen. Itu idealnya 5 persen terhadap PDB. Vietnam 10 persen, India 8 persen," tutupnya.

 Kesimpulan : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut Indonesia sangat sulit bergerak dari status negara berkembang. Peneliti Pusat Peneliti Ekonomi (P2E) LIPI, Latief Adam, menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat Indonesia sulit jadi negara maju. Salah satunya adalah karena lemahnya struktur industri dalam negeri. Faktor berikutnya adalah Indonesia tidak punya strategi besar dan sektor unggulan. Selanjutnya, faktor yang mempersulit Indonesia jadi negara maju adalah tidak adanya regulasi pendukung. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar